Nyawa Atau Perceraian Jadi Taruhannya, Pasangan Ini Pantang Menikah Menurut Hitungan Weton Jawa, Simak Solusinya

Kamis, 29 September 2022 | 08:13
freepik

Hitungan weton Jawa untuk pernikahan

GridHot.ID - Weton masih dipercaya oleh masyarakat Jawa untuk pegangan kehidupan.

Termasuk dalam melihat kecocokan pasngan melalui weton kelahiran masing-masing.

Lalu dilihat perkiraan nasib rumah tangga dan kecocokan watak keduanya.

Mengutip intisari-online.com, hitungan weton Jawa untuk pernikahan hingga saat ini masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat Jawa.

Dengan perhitungan weton Jawa untuk pernikahan ini diharapkan nantinya pernikahan akan langgeng dan tidak terjadi suatu apa pun.

Hitungan weton Jawa ini terutama digunakan untuk menentukan tanggal baik saat pernikahan.

Meskipun semua hari adalah baik, kenyataannya masyarakat Jawa setiap akan melakukan hajatan pernikahan berpedoman pada primbon jawa yang mengatur soal weton jawa untuk pernikahan.

Dilansir dari tribunbatam.id, memilih pasangan hidup tentu tidak segampang mencari teman kencan atau pacar.

Calon istri atau suami harus dipilih melalui sejumlah kriteria, tentu tak mululu dari sudut pandang materi.

Tentunya semua orang yang menikah ingin rumah tangga bertahan sampai mati, dan tak berakhir dengan cerai.

Dalam budaya Jawa, sebagian masyarakat meyakini untuk mendapatkan pasangan yang cocok harus dengan berbagai cara, salah satunya melihat kecocokan weton.

Baca Juga: Sumpah Serapahnya Bisa Jadi Malapetaka, Perkataan Pemilik 5 Weton Ini Disukai Khodam Si Pahit Lidah

Sebagian masyarakat Jawa percaya, ketidakcocokan weton membuat pasangan suami istri bakal bercerai atau akan tertimpa musibah.

Sebelum itu terjadi, menakar kecocokan untuk memilih pasangan hidup sangat penting dilakukan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara menentukan kecocokan atau ketidakcocokan pasangan berdasarkan weton.

Wage dengan Pahing

Weton Wage dan weton Pahing dipercaya pantang untuk menikah.

Pasalnya, weton wage memiliki sifat seperti minyak, sedang weton pahing bersifat seperti air.

Alhasil, kedua weton ini cenderung sulit disatukan dalam hubungan pernikahan.

Apabila dilanggar, maka rumah tangganya akan penuh dengan perselisihan.

Weton dengan neptu 25

Berikut daftar neptu dan weton yang perhitungannya berjumlah 25:

- Ahad Kliwon dan Senin Kliwon: 12 + 13

Baca Juga: Disukai Khodam Sakti dan Terlahir di Bawah Segel Cakra Dasar Langit, 5 Weton Ini Disebut-sebut Disukai Makhluk Halus

- Ahad Wage dan Rabu Pahing: 9 + 16

- Senin Wage dan Sabtu Kliwon: 8 + 17

- Jumat Legi dan Sabtu Legi: 11 + 14

- Ahad Legi dan Jumat Pahing: 10 + 15

- Selasa Pon dan Rabu Kliwon: 10 + 15

- Kamis Wage dan Sabtu Wage: 12 + 13

- Rabu Wage dan Sabtu Legi: 11 + 14

- Ahad Pon dan Ahad Kliwon: 12 + 13

- Jumat Legi dan Jumat Kliwon: 11 + 14

- Jumat Wage dan Kamis Pon: 10 + 15

- Selasa Pahing dan Ahad Kliwon: 12 + 13

Baca Juga: 3 Weton Pemilik Wahyu Paku Bumi ini Konon Dilindungi Khodam yang Sangat Kuat, Hidupnya Sangat Nikmat Karena Tak Ada Satupun yang Bisa Mencelakainya

- Ahad Legi dan Kamis Pon: 10 + 15

- Selasa Legi dan Sabtu Kliwon: 8 + 17

- Senin Kliwon dan Jumat Pon: 12 + 13

- Ahad Legi dan Kamis Pon: 10 + 15

Selain jumlah weton di atas masih banyak lagi perhitungan neptu weton yang berjumlah 25.

Apabila melanggar pantangan, disebut-sebut salah satu orangtua dari pasangan ini akan meninggal.

Weton dengan neptu 26

Berikut daftar neptu dan weton yang perhitungannya berjumlah 26:

- Kamis Wage dan Jumat Kliwon: 12 + 14

- Ahad Legi dan Rabu Pahing: 10 + 16

- Ahad Wage dan Kamis Pahing: 9 + 17

Baca Juga: Konon Sepanjang Hidupnya Dijaga 1000 Khodam, Pemilik 5 Weton Ini Disebut-sebut Bisa Kuasai Ajian Bolo Sewu

Apabila pasangan weton ini nekat menikah, dikatakan pernikahannya penuh dengan rintangan dari berbagai sisi.

Mereka akan mengarungi bahtera rumah tangga dengan jalan terjal yang tak ada habisnya.

Solusi bagi pasangan

Bagi pasangan yang tetap ingin menikah, maka harus memilih hari pernikahan yang paling baik.

Hal ini dimaksudkan untuk menetralisir bahaya yang mengancam kehidupan rumah tangga setelah menikah.

Selain itu, pasangan juga harus menggelar kegiatan syukuran setiap ulang tahun pernikahan.

Gunanya untuk menolak bala dan sebagai bentuk syukur karena rumah tangganya masih dijaga.

Harapannya, syukuran itu juga bisa menjadi penghangat rumah tangga di masa-masa yang akan datang.

Yang paling penting, pasangan harus siap dan ikhlas menerima apa pun masalah yang menimpa.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber intisari-online.com, TribunBatam.id