Find Us On Social Media :

Tembakan Gas Air Mata Harus Dibayar Mahal, Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Sebabkan 17 Nyawa Anak-anak Melayang, KemenPAA: 7 Dirawat

Kerusuhan suporter di Malang seusai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

GridHot.ID - Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 2022-2023 memakan banyak korban jiwa.

Suporter turun ke lapangan setelah laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), berakhir.

Seperti dilansir dari Tribunnews, tindakan suporter Arema itu tak lepas dari kekalahan Singo Edan 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Pihak keamanan kemudian mencoba mengamankan para pemain terlebih dahulu sebelum mengurai massa.

Kemudian, tembakan gas air mata dilontarkan guna mengurai massa yang turun ke lapangan.

Akan tetapi, lontaran gas air mata tersebut harus dibayar mahal.

Suporter mengalami sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan.

Lebih buruk lagi, gas air mata tersebut memakan korban yang hingga artikel ini ditayangkan masih terus dikonfirmasi jumlahnya.

Dilansir dari Grid.id, data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPAA) menyebutkan, dari total setidaknya 130 korban meninggal dunia, ada 17 korban diantaranya adalah anak-anak.

Selain itu, dalam data KemenPAA, sebanyak 7 anak luka-luka. antara 12 tahun hingga 17 tahun. Data ini juga masih akan bertambah.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar.

Baca Juga: Pedagang Bersaksi, Pintu Keluar Stadion Masih Tertutup Rapat Saat Kericuhan Terjadi, Begini Kronologi Kerusuhan di Kanjuruhan Usai Laga Arema vs Persebaya Selesai