Rusia Berpesta Pora, Drone Kamikaze dari Iran Bikin Negeri Vladimir Putin Digdaya, Shahed-136 Sempat Orak-arik Ukraina

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 10:25
Tribunnews

Drone Kamikaze. Dengan menggunakan enam Drone Kamikaze buatan Iran, militer Rusia dilaporkan telah menghantam sebuah gedung di kawasan Bila Tserkva, sekitar 75 km dari Ibu Kota Ukraina Kiev.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Dengan menggunakan enam Drone Kamikaze buatan Iran, militer Rusia dilaporkan telah menghantam sebuah gedung di kawasan Bila Tserkva, sekitar 75 km dari Ibu Kota Ukraina Kiev.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews.com, 7 Oktober 2022, rentetan serangan Drone Kamikaze pada Rabu (5/10/2022), merupakan kali pertama yang dilakukan Rusia.

Setelah tiga minggu terakhir pasukan Vladimir Putin ini melakukan rangkaian serangan dengan menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran.

“Pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan, dan enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka. Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina),” kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat.

Tak jelas mengapa Rusia melepaskan enam pesawat ta berawak ke kawasan padat penduduk itu.

Namun setelah drone tersebut menghantam sebuah gedung di Bila Tserkva, sirine serangan udara berdering hingga memicu kepanikan pada 200.000 warga setempat untuk mencari perlindungan.

"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian diikuti ledakan," kata Volodymyr (80), warga yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dihantam Drone Kamikaze, seperti dikutip dari Reuters..

Meski Iran membantah telah memasok drone ke Rusia, namun menurut militer Ukraina ratusan pesawat tak berawak buatan Iran mulai digunakan tentara Rusia di medan perang sejak September 2022 guna mempersenjatai perang melawan militer Kiev.

Imbas dari ledakan dari drone tersebut salah satu gedung di Bila Tserkva mengalami kebakaran hebat, puluhan petugas pemadam kebakaran bahkan turut diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pria yang Sudah Tiga Kali Mengelilingi Bumi Ini Meninggal Dunia, 149 Misi Tempur Termasuk Perang Korea Sudah Dia Hadapi Semasa Hidup

Melihat wilayahnya yang hancur, gubernur setempat Oleksiy Kuleba meminta warga untuk tidak mengabaikan sinyal peringatan udara dan aturan keselamatan.

Diketahui Drone Kamikaze diklaim memiliki kemampuan yang mematikan. Ini lantaran adanya hulu ledak yang dibawa drone, sehingga dapat menciptakan ledakan yang lebih besar saat terjadi benturan.

Bersamaan dengan serangan tersebut, Ukraina diketahui telah menerima sumbangan dana senilai Rp 9,5 triliun dari pemerintah Amerika Serikat.

Dalam laporannya paket bantuan yang diberikan AS ini mencakup sistem artileri lengkap dengan amunisi dan kendaraan lapis baja untuk memperkuat benteng pertahanan militer Kiev dalam menangkis serangan Rusia.

Kehebatan Drone Buatan Iran

Militer Ukraina membeberkan fakta bahwa Drone Shahed-136 buatan Iran yang dipasok ke Rusia melakukan sejumlah serangan dahsyat di wilayah Kharkiv, dalam sepekan terakhir.

Dikira "cupu" ternyata "suhu". Ungkapan ini sepertinya cocok disematkan kepada drone-drone tempur buatan Iran yang dipasok kepada Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.

Sejumlah media Barat hingga pengamat militer, awalnya meragukan drone buatan Iran yang mereka anggap tak teruji, tak mumpuni, dan ketinggalan zaman dari sisi teknologi untuk digunakan melawan pertahanan Ukraina.

Apalagi, muncul berita-berita yang bersumber dari pihak militer Ukraina yang mengklaim sukses menjatuhkan drone buatan negara Persia itu.

Baca Juga: Pernah Digombali Lesti Kejora, Mantan Rekan Duet Istri Rizky Billar Kini Terancam Masuk Penjara, Ini Kesalahannya yang Bikin Polisi Memburunya

Separah itukah kualitas drone buatan Iran?

Apa yang dipublish dalam laporan situs Wall Street Journal justru berbicara sebaliknya.

Dalam laporan itu, mengutip pernyataan komandan Ukraina, Rusia telah menimbulkan kerusakan serius pada pasukan Ukraina dengan drone Iran yang baru-baru ini diperkenalkan, dalam penyebaran skala luas.

"Selama seminggu terakhir, drone sayap delta Shahed-136, dicat ulang dengan warna Rusia dan diganti namanya menjadi Geranium 2, mulai muncul di atas posisi lapis baja dan artileri Ukraina di wilayah timur laut Kharkiv," kata Kolonel Rodion Kulagin, Komandan Brigade Artileri Mekanik ke-92 Ukraina.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 7 Oktober 2022, diberitakan sebelumnya,Presiden AS Joe Biden mengatakan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir adalah ancaman terbesar sejak Krisis Rudal Kuba.

Dilansir Reuters, hal ini disampaikan Biden menyusul pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengatakan pasukan Ukraina dengan cepat merebut kembali lebih banyak wilayah terutama di selatan negara itu.

Biden mengatakan Amerika Serikat sedang "mencoba untuk mencari tahu" jalan keluar Putin dari perang, memperingatkan bahwa pemimpin Rusia itu "tidak bercanda ketika dia berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia".

"Untuk pertama kalinya sejak Krisis Rudal Kuba, kami memiliki ancaman langsung terhadap penggunaan senjata nuklir, jika faktanya hal-hal terus berlanjut di jalur yang telah mereka lalui," kata Biden kepada para donor Demokrat di New York, Kamis (6/10/2022).

"Kami belum menghadapi prospek Armageddon sejak Kennedy dan krisis rudal Kuba," katanya.

Baca Juga: Asam Lambung Dapat Diatasi Kalau Rajin Mengunyah Camilan Manis dan Murah Ini, Wajib Banget Dicoba!

Pada krisis 1962, Amerika Serikat di bawah Presiden John Kennedy dan Uni Soviet di bawah pemimpinnya, Nikita Khrushchev, nyaris menggunakan senjata nuklir atas kehadiran rudal Soviet di Kuba.

“Saya tidak berpikir ada hal seperti kemampuan untuk dengan mudah (menggunakan) senjata nuklir taktis dan tidak berakhir dengan Armageddon,” kata Biden.

Putin, yang menandai ulang tahunnya yang ke-70 pada hari Jumat, telah memperingatkan dia akan menggunakan segala cara yang diperlukan, termasuk persenjataan nuklir Rusia, untuk memprotes tanah Rusia, yang sekarang dia katakan termasuk empat wilayah Ukraina yang dia aneksasi.

Dalam sambutannya kepada Lowy Institute Australia, Zelensky mengatakan NATO harus meluncurkan serangan pencegahan ke Rusia untuk mencegah penggunaan senjata nuklirnya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam komentar itu sebagai "seruan untuk memulai lagi perang dunia dengan konsekuensi mengerikan yang tak terduga", menurut kantor berita RIA.

Rusia mencaplok wilayah Donestk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina, yang mewakili sekitar 15 persen dari negara itu.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, tribunnews.com