'Semoga Keluarga Bisa Tabah', Pasca Pembantaian 4 Pekerja Jalan Trans Bintuni Oleh KKB Papua, Kini Anggota DPRD Berikan Hal Ini Pada Salah Satu Keluarga Korban

Minggu, 09 Oktober 2022 | 06:25
TribunPinrang

Anggota DPRD Provinsi Papua Barat Fraksi Demokrat, Arifin (tengah) bersama om almarhum Armin, Dasman (kiri) dan Ibu almarhum Armin, Nipah (kanan) keluarga Armin (43), di kediaman korban, Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022) sore.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Anggota DPRD Provinsi Papua Barat Fraksi Demokrat, Arifin mendatangi kediaman keluarga korban tewas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022) sore.

Arifin mendatangi kediaman almarhum korban penembakan dan pembantaian oleh KKB Papua, Armin (43) di Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Ia menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan dan pembantaian yang dilakukan KKB Papua kepada pekerja jalan trans Bintuni Maybrat di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Kamis (29/9/2022) lalu.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPinrang, 8 Oktober 2022, Arifin disambut oleh om almarhum Armin yang bernama Dasman dan juga ibu almarhum bernama Nipah.

"Pada saat kejadian tersebut, saya sedang tidak di Papua Barat. Saya lagi ada pekerjaan keluar provinsi. Pas pekerjaan saya selesai, saya baru tahu, ternyata ada warga Pinrang yang jadi korban OPM ini," katanya saat ditemui di kediaman korban.

Setelah pekerjaan di luar kota selesai, Arifin langsung bergegas ke Kabupaten Pinrang dan mendatangi rumah almarhum Armin.

"Ini sebagai bentuk belasungkawa saya. Semoga keluarga yang ditinggal, bisa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini," ucapnya.

Sebelum memberikan santunan, Arifin terlebih dahulu mendengar cerita keluarga korban terkait perjalanan hidup almarhum Armin.

Arifin yang merupakan putra asli Pinrang ini membeberkan jika almarhum Armin ini sudah lama merantau ke Papua Barat.

Baca Juga: Pertamina Angkat Bicara Usai Viral Video Pertalite RON 90 Dites Cuma Muncul Angka 86: Alat Tersebut Harus Terbukti Sudah Terkalibrasi!

"Dari penuturan keluarga, almarhum sudah 8 tahun lebih merantau ke Papua Barat. Sesama warga Pinrang, saya sangat berempati atas peristiwa ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi," tuturnya.

Sementara itu, Ibu dari almarhum Armin, Nipah berterima kasih atas kunjungan Arifin.

"Terima kasih sudah mendoakan anak saya. Terima kasih juga untuk bantuan yang diberikan," kata Nipah.

14 pekerja Jalan Trans Bintuni Maybrat di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9/2022).

Dari 14 korban tersebut, terdapat empat warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Keempat warga tersebut bernama Abbas Manna (52), Ruslan alias Cullang (33), Om Kumis (55) dan Armin (43).

Abbas dan Armin merupakan korban tewas. Sementara Ruslan dan Om Kumis selamat dalam peristiwa tersebut.

Ruslan merupakan korban yang terkena tembakan di lengan sebelah kanan dan menyelamatkan diri ke pos.

Sementara Om Kumis menyelamatkan diri dan berpisah di sungai Majnik ke arah Kampung Maghti.

Baca Juga: Manajemen Leslar Ikut Kesenggol, Dalang Derita di Pernikahan Lesti Kejora Disorot Pakar, Rizky Billar Disebut Punya Niat Ini sejak Awal Pendekatan

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 1 Oktober 2022, diberitakan seminggu sebelumnya, Kapolda Papua Barat, Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga melalui Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, terdapat seorang pekerja wanita yang belum diketahui nasibnya dalam kasus pembantaian empat pekerja proyek Jalan Trans Bintuni Maybrat, Papua Barat, oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Wanita tersebut bernama Reva (28), warga asal Sorong, Papua Barat.

"Seorang korban lain belum diketahui nasibnya yakni Reva, jenis kelamin perempuan. Dia tinggal di Sorong," ucap Adam, Jumat (30/9/2022).

Adam menjelaskan, berdasarkan hasil pengembangan tim di lapangan, terdapat 14 pekerja jalan di Moskona Barat Teluk Bintuni yang diserang OPM.

Dari 14 pekerja, 9 orang berhasil menyelamatkan diri.

Enam orang menyelamatkan diri ke pos, yakni:

1. Kusnadi (30) tinggal di Kp Meyado, Stenkool 3.

2. Remon Ulimpa (26), tinggal di Sorong.

3. Irson (42), tinggal di Sorong.

Baca Juga: Bantai 4 Pekerja Trans Papua, 11 Prajurit KKB Papua Kini Jadi Incaran Aparat, Para Pelaku Ternyata Sempat Lakukan Hal Sadis Ini di Sebelum Ganggu Infrastruktur Kebanggaan Jokowi

4. Agung (18) tinggal di Sorong.

5. Muksin Rambe (49) tinggal di Bintuni Pasar.

6. Ruslan alias Culang (33) terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan tinggal di Pinrang.

Sementara tiga orang menyelamatkan diri berpisah di Sungai Majnik lama ke arah Kampung Maghti, yakni:

1. Sitinjak (25), tinggal di Sorong.

2. Om Kumis (55) tinggal Pinrang.

3. Halim (20) tinggal di Sorong.

Sementara 4 Korban meninggal, yakni:

1. Abas (52) sebagai bos dalam pekerjaan jalan, tinggal di Sorong.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru, PT Pertamina Group Buka Kesempatan Besar-besaran untuk Lulusan S1, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

2. Yafet (50), operator eksavator yang tinggal Sorong.

3. Darmin (46), sopir truk tinggal di Bintuni.

4. Armin (43) juga Supir truk tinggal di Sorong.

Kepolisian Daerah Polda Papua Barat telah mengantongi nama para pelaku dan saat ini sedang dilakukan pengejaran.

"Bapak Kapolda memerintahkan jajaran agar terus memburu dan menangkap pelaku agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatan secara hukum," ujar Kabid Humas.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, TRIBUNPINRANG.COM