Find Us On Social Media :

'Semoga Keluarga Bisa Tabah', Pasca Pembantaian 4 Pekerja Jalan Trans Bintuni Oleh KKB Papua, Kini Anggota DPRD Berikan Hal Ini Pada Salah Satu Keluarga Korban

Anggota DPRD Provinsi Papua Barat Fraksi Demokrat, Arifin (tengah) bersama om almarhum Armin, Dasman (kiri) dan Ibu almarhum Armin, Nipah (kanan) keluarga Armin (43), di kediaman korban, Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022) sore.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Anggota DPRD Provinsi Papua Barat Fraksi Demokrat, Arifin mendatangi kediaman keluarga korban tewas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022) sore.

Arifin mendatangi kediaman almarhum korban penembakan dan pembantaian oleh KKB Papua, Armin (43) di Desa Bonne, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Ia menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan dan pembantaian yang dilakukan KKB Papua kepada pekerja jalan trans Bintuni Maybrat di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Kamis (29/9/2022) lalu.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPinrang, 8 Oktober 2022, Arifin disambut oleh om almarhum Armin yang bernama Dasman dan juga ibu almarhum bernama Nipah.

"Pada saat kejadian tersebut, saya sedang tidak di Papua Barat. Saya lagi ada pekerjaan keluar provinsi. Pas pekerjaan saya selesai, saya baru tahu, ternyata ada warga Pinrang yang jadi korban OPM ini," katanya saat ditemui di kediaman korban.

Setelah pekerjaan di luar kota selesai, Arifin langsung bergegas ke Kabupaten Pinrang dan mendatangi rumah almarhum Armin.

"Ini sebagai bentuk belasungkawa saya. Semoga keluarga yang ditinggal, bisa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini," ucapnya.

Sebelum memberikan santunan, Arifin terlebih dahulu mendengar cerita keluarga korban terkait perjalanan hidup almarhum Armin.

Arifin yang merupakan putra asli Pinrang ini membeberkan jika almarhum Armin ini sudah lama merantau ke Papua Barat.

Baca Juga: Pertamina Angkat Bicara Usai Viral Video Pertalite RON 90 Dites Cuma Muncul Angka 86: Alat Tersebut Harus Terbukti Sudah Terkalibrasi!

"Dari penuturan keluarga, almarhum sudah 8 tahun lebih merantau ke Papua Barat. Sesama warga Pinrang, saya sangat berempati atas peristiwa ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi," tuturnya.