Anggota DPR Tak Keberatan Jika Ada Perpanjangan Masa Jabatan, Panglima TNI Andika Perkasa Ngaku Siap Laksanakan Apapun Perintah Presiden RI

Minggu, 09 Oktober 2022 | 09:25
Tribunnews

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau alutsista yang dipamerkan pada peringatan HUT ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 TNI dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta dengan diisinpula berbagai kegiatan seperti pameran alutsista, defile kendaraan tempur, dan fly pass pesawat F-16 dan akrobatik dari jupiter.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Presiden Joko Widodo menjawab komentar Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, yang menilai pertahanan negara seolah maju mundur padahal sudah memanggil Panglima TNI Andika Perkasa dan kepala staf 3 matra.

Menurut Jokowi, ia telah memanggil Panglima TNI Andika Perkasa dan kepala staf 3 matra, untuk merespons isu postur pertahanan nasional dan perubahan geopolitik global, yang disebut oleh Megawati Sukarnoputri.

Panglima TNI Andika Perkasa dan ketiga kepala staf dipanggil, untuk membahas pembangunan kekuatan TNI ke depan.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 6 Oktober 2022, saat memberi kuliah umum di Kampus Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan hari Selasa (4/10), presiden kelima RI Megawati Sukarnoputri menyatakan, ia bilang ke presiden Jokowi, sistem pertahanan nasional seolah mundur.

Megawati juga menekankan pentingnya prajurit TNI memahami konsep geopolitik.

Menjawab pertanyaan mengenai calon panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menyatakan perpanjangan masa jabatan panglima TNI yang kini tengah ia jabat, bukan kewenangannya.

Menurut Jenderal Andika, presiden juga tidak pernah membicarakan soal pergantian panglima jauh-jauh hari.

Isu pergantian panglima TNI muncul, seiring Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun Desember tahun ini.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 5 Oktober 2022, diberitakan sehari sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bicara soal ada atau tidaknya komunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait pengganti dirinya sebagai Panglima TNI.

Baca Juga: Polisi Pastikan Rizky Billar Sudah Sering Lakukan KDRT di Rumah, Lesti Kejora Ternyata Sudah Persiapkan Diri Sejak Lama Jika Suaminya Kepergok Berselingkuh

"Sejauh pengalaman saya, Presiden itu enggak pernah jauh-jauh hari omong, enggak pernah. Beliau pasti mendadak," kata Andika kepada seusai peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).

Soal adanya wacana perpanjangan masa jabatan Panglima TNI, Andika menjelaskan bahwa dirinya tak berwenang bicara soal itu.

"Saya enggak tahu, itu bukan kewenangan saya. Apa pun perintah (Presiden), saya laksanakan," tandas dia.

Komisi I Bicara soal Peluang Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI

Pimpinan Komisi I DPR RI berbicara mengenai peluang perpanjangan masa jabatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bakal masuk usia pensiun pada Desember 2022.

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, perpanjangan masa jabat itu bisa saja dilakukan jika kepala negara menghendaki.

"Kalau perpanjangan mungkin saja, tergantung Presiden. Sejarahnya kita pernah ada perpanjangan di beberapa Panglima kalau nggak salah sudah dua kali," kata Kharis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

"Jadi asal presiden menghendaki ya boleh boleh saja mungkin diperpanjang," imbuhnya.Legislator PKS itu mengakui mendukung jika memang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjangan masa jabatan Andika Perkasa.

Baca Juga: 6 Cara Ini Wajib Anda Lakukan Agar Asam Lambung Tak Kambuh di Sela-sela Aktivitas, Sangat Mudah dan Tak Butuh Modal

Namun jika tidak, dia memastikan Komisi I DPR RI siap menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI.

"Diperpanjang kita setuju, ada pergantian kita setuju karena bukan dalam posisi kita yang menentukan perpanjangan atau tidak. Kalau ada perpanjangan dari presiden kita setuju kalau tidak ada perpanjangan berarti ada pergantian kita berarti lakukan fit and proper test," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber tribunnews, KompasTV