Gridhot.ID - Peperangan antara Rusia dengan Ukraina hingga detik ini masih terus berlangsung.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja melakukan balas dendam ke Ukraina.
Vladimir Putin melakukan balas dendam dikarenakan serangan Ukraina ke jembatan Krimea beberapa waktu lalu.
Akibat ledakan di jembatan Krimea, Putin marah besar hingga akhirnya memilih untuk menghujani Ukraina dengan rudal jelajah.
Beberapa kota penting Ukraina selama jam-jam sibuk dihujani rudal habis-habisan oleh Putin.
Ukraina pun tidak tinggal diam akibat serangan tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk membuat medan perang "lebih menyakitkan" bagi pasukan Rusia.
Ini disampaikannya setelah hari roket mematikan menghujani Ukraina.
Dilansir Sky News, Zelensky menegaskan pertahanan udara adalah "prioritas nomor satu", setelah ledakan meletus di kota-kota di seluruh negeri pada Senin (10/10/2022).
Setidaknya 14 orang tewas dan 97 terluka dalam serangan di Kyiv, Kharkiv, Dnipro, Lviv, Sumy, Zaporizhzhia, Zhytomyr dan di tempat lain. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas "aksi teroris" terhadap wilayah Rusia, termasuk serangan di Jembatan Selat Kerch di Crimea.
Tetapi Ukraina telah menolak klaim "provokasi".
"Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat angkatan bersenjata kami," kata Presiden Zelensky dalam pidato malamnya.
"Kami akan membuat medan perang lebih menyakitkan bagi musuh."
"Sekarang penjajah tidak mampu melawan kita di medan perang, itu sebabnya mereka menggunakan teror ini," katanya di Telegram.
Dalam panggilan telepon dengan pemimpin Ukraina, Joe Biden menegaskan kembali bahwa AS akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih.
Itu terjadi setelah Pentagon mengatakan pada 27 September bahwa mereka akan mulai mengirimkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Nasional (NASAMS) selama dua bulan ke depan atau lebih.
(*)