Ancaman Perang Hingga Penyelundupan, Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika Perkasa Harus Siap Tangani Segudang Tantangan Demi Keutuhan Indonesia

Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:42
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA

Panglima TNI Andika Perkasa bersama Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn di Puslatpur TNI AD di Baturaja, Martapura, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).

Gridhot.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beberapa bulan lagi akan segera mengakhiri masa tugasnya.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, hal ini dikarenakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan segera memasuki masa pensiun.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan mulai pensiun di bulan Desember 2022.

Hal ini membuat publik bertanya-tanya terkait sosok Panglima TNI yang baru.

Presiden Jokowi hingga kini masih belum memberikan kisi-kisi terkait sosok pilihannya untuk menjadi orang nomor satu di TNI.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menyebut, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi calon panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Beni mengatakan, tantangan tersebut meliputi pembangunan profesionalisme TNI dengan segala keterbatasan anggaran yang ada.

Dari postur pertahanan, perubahan struktur juga menjadi pekerjaan rumah karena dianggap belum cukup menjawab tantangan dan ancaman, terutama yang berasal dari wilayah maritim.

“Wilayah maritim yang luas ini belum bisa dijaga secara optimal oleh TNI, sehingga kasus pencurian ikan, pelanggaran wilayah ZEE, penyelundupan, dan lainnya masih terjadi,” ujar Beni kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Tantangan lain yang dihadapi pengganti Andika adalah pembangunan doktrin TNI dalam menghadapi tantangan dan ancaman militer.

Menurut Beni, pembangunan doktrin tersebut juga sebagai upaya menghadapi ancaman perang non-tradisional.

Baca Juga: Kaya Magnesium, Buah Murah Ini Ternyata Bisa Jadi Obat Alami untuk Menghilangkan Nyeri Perut Karena Asam Lambung

Ancaman perang non-tradisional tersebut seperti perang siber, atau pun perang asimetris lainnya berupa pencurian sumber daya alam (SDA) di wilayah maritim.

Tantangan berikutnya yakni perubahan pola pembinaan taruna TNI harus lebih terbuka dengan ide dari luar.

“Kurikulum taruna perwira dan bintara harus diperbaiki dan ditingkatkan agar lebih adaptif dengan situasi global,” imbuh dia.

Seperti diketahui, Andika akan pensiun pada Desember 2022 mendatang.

Dengan demikian, Presiden Joko Widodo harus memutuskan nama pengganti Andika sebelum benar-benar pensiun.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews