Find Us On Social Media :

Dari Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Suruh Ketua PSSI Hingga Jajaran Komite Eksekutif Mundur dari Jabatannya: Tanggung Jawab Moral Atas Korban Sebanyak 712 Orang

Sejumlah suporter berdoa di depan pintu masuk tribun 12 Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Keanehan pintu 13 stadion Kanjuruhan sempat dibuka lalu ditutup dan dikunci.

Gridhot.ID - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF akhirnya telah menyelesaikan investigasi terkait tragedi Kanjuruhan.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Ketua TGIPD Mahfud MD mengatakan seluruh laporan yang telah dikumpulkan akan diolah langsung oleh Presiden Jokowi.

Hasil laporan tragedi Kanjuruhan ini akan sangat menentukan kebijakan olahraga nasional yang akan terjadi ke depannya.

Dengan tegas, Mahfud MD menyatakan korban-korban di tragedi Kanjuruhan jauh lebih mengerikan daripada gambar atau video yang beredar di pemberitaan bahkan media sosial.

“Fakta yang kami temukan korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun di Medsos,” kata Mahfud.

Kini dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule beserta seluruh jajaran Komite Eksekutif disarankan mengundurkan diri dari jabatannya buntut tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dorongan mundur tersebut merupakan rekomendasi dari hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan, secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi organisasi PSSI.

“Namun, dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang,” ujar Mahfud dikutip dari kesimpulan dan rekomendasi tertulis temuan TGIPF, Jumat (14/10/2022).

Dalam laporan tertulis itu juga disebut ada 712 korban tragedi Kanjuruan, yang terdiri atas 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang maupun ringan.

Menurut Mahfud, sebagian korban bisa saja mengalami dampak jangka panjang atas peristiwa ini.

Baca Juga: Cukup Pakai Situs SSSTikTok, Begini Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Bisa Ambil Cuma Audionya Juga!