Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, dalang nyentrik ini memang telah lama meninggal dunia.
Namun karyanya masih terus diingat banyak orang.
Sosoknya adalah Ki Slamet Gundono.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, Ki Slamet Gundono meninggal dunia di usia 48 tahun.
Sang dalang meninggal dunia akibat penyakit dalam yang dideritanya.
Seniman dan dalang wayang suket, Slamet Gundono (48) meninggal dunia pada Minggu (5/1/2014) ini sekitar pukul 08.40 di ICU Rumah Sakit Yarsis, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, mendiang Slamet Gundono menjalani perawatan di rumah sakit setelah pulang dari pentas di Tegal Jawa Tengah.
Istrinya, Nuning Rejeki, mengatakan, setelah pulang dari Tegal, suaminya yang bertubuh tambun tersebut mengeluh sakit.
"Sebelum tahun baru, Mas Slamet mengeluh sakit dan langsung diperiksakan ke puskesmas. Saat itu, katanya penyakit kaki gajah. Namun, tak kunjung sembuh, lalu di bawa ke Yarsis," kata Rejeki atau akrab disapa Kiki, Minggu (5/1/2014).
Kiki menambahkan, suaminya menderita komplikasi penyakit dalam.
Setelah dirawat di ICU, dia sempat beberapa hari dipindah ke bangsal.
Namun, karena kritis kembali, dalang nyentrik asal Solo tersebut kembali dirawat di ruang ICU.
Dia pun dirawat di ruang tersebut hingga mengembuskan napas terakhir.
Saat jenazah masih disemayamkan di RSI Yarsis, keluarga dan rekan seniman di Solo masih terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengungkapkan belasungkawa.
"Mas Gundono meninggal dengan tenang meskipun dalam kondisi kritis selama beberapa hari. Dokter sempat memasang alat bantu pernapasan namun sudah tidak berfungsi. Saat ini jenazah masih di RSI Yarsis" ujar penari Fafa Utami, yang saat ini sudah berada di rumah sakit menemani keluarga Gundono.
Menurut keluarga, Gundono menderita penyakit diabetes sudah cukup lama. Penyakit itu kemudian menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi kerja organ dalam lainnya.
"Kondisi terakhir beliau juga mengalami gangguan fungsi jantung, liver, paru-patru dan ginjal," lanjutnya.
Gundono yang akrab dipanggil Slamet Gundono lahir di Tegal, 19 Juni 1966, dari keluarga dalang. menghabiskan masa kecil di kampung halaman dan pesantren, Gundono kemudian masuk Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Hanya bertahan bertahan beberapa semester di IKJ, dia kemudian pindah ke Jurusan Pedalangan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (sekarang kini ISI Solo) hingga lulus.
Kemunculan Gundono sebagai sosok dalang dan seniman kreatif dimulai sejak tahun 1995. Dia menggegerkan panggung festival dalang di Solo yang digelar untuk peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka. Gundono yang saat itu tampil di luar pakem menimbulkan perdebatan panjang antara panitia, juri, pengamat, hingga khalayak umum.
(*)