Gridhot.ID - China kini sedang menjadi sorotan dunia karena aksinya yang masih ngotot ingin caplok Taiwan.
Dikutip Gridhot dari Kontan, China berkali-kali sudah mengancam akan menyerang siapapun yang mengganggu agendanya untuk merebut Taiwan.
Kepentingan China terhadap Taiwan membuat banyak negara memiliki sentimen tersendiri ke Tiongkok.
Kini yang terbaru, Inggris geram dengan China yang kepergok melakukan perekrutan mantan prajuritnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, muncul laporan yang menyebutkan bahwa puluhan mantan pilot militer Inggris melatih tentara China.
BBC melaporkan pada Selasa (18/10/2022) bahwa hingga 30 mantan pilot militer telah pergi untuk melatih personel Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Atas hal tersebut, Pemerintah Inggris menyatakan bahwa pihaknya mengambil sejumlah aksi untuk menyetop langkah China yang mencoba merekrut mantan pilot militer Inggris untuk melatih tentara Beijing.
“Kami mengambil langkah tegas untuk menghentikan skema perekrutan China yang mencoba untuk mengayuh dan mantan pilot Angkatan Bersenjata Inggris untuk melatih personel Tentara Pembebasan Rakyat di Republik Rakyat China," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan kepada Sky News bahwa perekrutan semacam itu telah menjadi perhatian di Kementerian Pertahanan Inggris selama beberapa tahun.
Dia menambahkan, kontra-intelijen Inggris telah mengamatinya dengan cermat, sebagaimana dilansir Reuters.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris adalah jabatan menteri junior di Kementerian Pertahanan Inggris.
Baca Juga: Murah Rezeki dari Segala Arah, 4 Weton Ini Konon Disukai Khodam Ratu Kidul Pantai Selatan
“China adalah pesaing yang mengancam kepentingan Inggris di banyak tempat di seluruh dunia. Meski juga merupakan mitra dagang penting,” ucap Heappey.
“Tetapi tidak ada rahasia dalam upaya mereka untuk mendapatkan akses ke rahasia kami dan perekrutan pilot untuk memahami kemampuan angkatan udara kami jelas menjadi perhatian kami,” sambung Heappey.
Heappey menuturkan, mereka yang terlibat dalam pelatihan sudah didekati dan disuruh berhenti.
Pemerintah Inggris, lanjut Heappey, memberlakukan undang-undang di mana orang sudah menerima peringatan itu namun tetap melanjutkan aktivitasnya, sama saja melakukan pelanggaran dan bisa menerima hukuman.
(*)