GridHot.ID - Sesudah Sholat Subuh dianjurkan Umat Islam untuk mendirikan Sholat Sunnah yaitu Sholat Syuruq / Isyraq dan Sholat Dhuha.
Keduanya sama-sama dilaksanakan setelah Sholat Subuh yaitu setelah matahari terbit namun keduanya berbeda.
Dua sholat tersebut memiliki niat dan manfaat yang berbeda pula.
Melansir tribunpontianak.co.id, Sholat Syuruq juga disebut sebagai Sholat Israq dalam pengerjaannya sama dengan Sholat Sunnah biasa, mulai dari dua rakaat.
Batas-batas mengerjakan Sholat Syuruq dimulai dari saat matahari terbit dari ufuk timur sekitar naik 3 meter setelah terbit.
Waktunya Sholat Syuruq ini sendiri sangat singkat sekitar pukul 07.00 Wib hingga pukul 07.30 Wib saja.
Selepas waktu tersebut maka diharamkan.
Anjuran sebelum melaksanakan Sholat Syuruq diantaranya sebagai berikut :
- Shalat Subuh berjamaah.
- Berdzikir hingga matahari terbit
- Baru boleh melaksanakan Sholat Sunnah Isyraq / Syuruq 2 rakaat.
Dilansir dari banjarmasinpost.co.id, keutamaan shalat israq diungkap Ustadz Abdul Somad. Sebagian ulama mengatakan setara dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Usai shalat subuh, ibadah sunah lain shalat Israq nilai ibadahnya sangat mengagumkan.
Dijelaskan kalau nilai ibadah shalat Israq setara melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Meskipun shalat isrqa hukumnya hanya sunnah, namun baik diamalkan.
Apalagi di setiap amaliah ada fadilat atau keutamaan bagi yang mengamalkan shalat israq di bulan Ramadhan 2022.
Satu yang baik diamalkan tiap hari dari Senin sampai Ahad adalah Salat Israq. Ibadah sunah dilakukan usai shalat subuh.
Apa itu Salat Israq? Dikutip dari Serambi Ummah, edisi 3 November 2017, seorang ulama di Kabupaten Balangan, KH Zainuddin menyampaikan baiknya amalan Salat Israq.
Salat sunat Israq dikerjakan dua rakaat di saat waktu terbit matahari, tentu sebelumnya Saat Subuh lebih dulu.
“Salah satu amalan yang sangat baik untuk diamalkan setiap harinya adalah, salat sunat israq dua rakaat usai salat subuh diwaktu matahari terbit, yaitu sekitar pukul 06.00 wita,” tuturnya.
Menurut KH Zainuddin, diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Anas Radiallahuan dalam kitab Turmudzi dan yang lainnya ia berkata; "Rasulullah SAW bersabda, siapa yang Salat Subuh berjamaah (baik laki-laki atau perempuan) kemudian duduk sebentar mengucap zikir kepada Allah sampai timbul matahari, kemudian salat dua rakaat (salat Israq) adalah yang salat dua rakaat tadi pahalanya sama dengan pahala berhaji dan berumrah sempurna, sempurna, sempurna”. (Hadis Hasan)
Adapun tata caranya menurut KH Zainuddin, sama seperti salat yang lainnya, namun untuk lafazd niatnya yaitu ushalli sunnatal israqi rakataini sunnata lillahitaala (sahajaku salat israq dua rakaat sunat karena allah taala).
Lalu baca surah Alfatihah di rakaat pertama serta ayat, kemudian juga sama di rakaat kedua.
Menurut KH Zainuddin, ini memberikan isyarat bahwa meski kita belum bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah namun adanya amalan ini maka seseorang akan mendapatkan pahala yang begitu besar, bahkan pahala yang haji dan umrah yang sempurna dari Alllah SWT.
Dilansir dari serambiaceh.com dengan judul shalat subuh pukul 6 pagi masihkahm waktunya, simak penjelasan uas dalam video berikut, ada lima sholat wajib yang wajib dilaksanakan bagi seorang muslim, salah satunya Sholat Subuh.
Dilangsungkan pada subuh setiap harinya, lantas sebenarnya batas shalat Subuh jam berapa?
Masuknya waktu sholat subuh termasuk waktu subuh dimulai ketika terbit fajar shodiq.
Sementara terkait batas shalat Subuh jam berapa perlu diketahui bahwa waktu sholat Subuh akan berakhir ketika sudah masuk fase matahari terbit.
Namun tentu saja sebagaimana sholat wajib lainya, ibadah sholat Subuh lebih dianjurkan dan lebih utama dilakukan di awal waktu.
Nah, terkait kapan batas waktu Shalat Subuh, simak penjelasan dai kondang Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS berikut ini.
Di antara lima waktu shalat fardhu, Subuh merupakan ibadah yang paling sulit untuk dikerjakan.
Pasalnya, waktu shalat ini terletak mulai dari terbitnya fajar shadiq hingga sebelum matahari terbit (syuruq), menurut para ulama
Di manapun wilayahnya, waktu pengerjaan shalat Subuh pada hakikatnya tetap sama.
Pada waktu ini, kondisi langit masih terlihat gelap.
Tak sedikit orang yang sering terlena dalam tidurnya karena menganggap waktu Subuh masih panjang.
Masih menggunakan seragam, polisi ini Salat Subuh di Masjid Hasanudin Madjedie Banjarmasin. (umi sriwahyuni)
Oleh karena itu tak jarang ada yang bangun dan baru melaksanakan shalat Subuh pukul 6 pagi.
Dalam kondisi shalat Subuh yang baru dikerjakan pada pukul 6 atau selebihnya, apakah masih masuk dalam waktunya?
Pertanyaan ini dijawab oleh UAS dalam sebuah forum tanya jawab yang terekam dalam video berdurasi total hampir 19 menit, diunggah oleh kanal youtube TAMAN SURGA.NET, Kamis (18/6/2020).
Berikut jawaban Ustadz Abdul Somad
Penjelasan mengenai batas waktu shalat subuh dalam video, dimulai dari awal durasi hingga pada menit ke-2.35.
Menurut penjelasan UAS, diketahui bahwa batas pengerjaan dan waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq.
Sementara untuk mengetahui waktu syuruq, bisa ditentukan dari waktu magrib di masing-masing daerah.
“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq,” ujar UAS.
Baca Juga: Dilimpahi Rejeki Berlebih Penuh Berkah, Simak Amalan Doa Nabi Sulaiman untuk Memohon Kekayaan
Diterangkan oleh UAS, cara mengukur waktu syuruq atau isyraq yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.
UAS kemudian memberikan gambaran dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan waktu seperti saat video tersebut diambil.
Ketika itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.
Dengan demikian, setelah dikurangi 15 menit maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.
Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB) subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.
“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”
“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” tegas UAS.
Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan UAS dalam video ini, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh.
Akan tetapi mengerjakan shalat sunnah qabliyah terlebih dahulu.
Baru selanjutnya mengerjakan shalat subuh setelah iqamah.
Ini dikarenakan masih ada waktu selama 20 menit sebelum masuknya waktu syuruq.
Baca Juga: Dibaca Ketika Sujud Terakhir, Simak Amalan Agar Doa Cepat Tercapai dan Dikabulkan
Sementara untuk pengerjaan shalat sunnah isyraq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.
Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan shalat isyraq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.
“Boleh shalat isyraq itu, 15 menit setelah syuruq. Syuruq matahari terbit,”
“jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh shalat isyraq jam 6.05,” jelas UAS. (*)