Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret nama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sekarang kembali menemui titik terang.
Putri Candrawathi sekaligus istri Ferdy Sambo, terdakwa kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengaku terkejut atas tudingan dirinya sebagai penembak ketiga Yosua.
Pernyataan Putri Candrawathi yang adalah istri dari Ferdy Sambo tersebut disampaikan dalam sidang kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022) dengan agenda pemeriksaan saksi.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 1 November 2022, menurutnya, saat peristiwa penembakan terjadi, dirinya sedang beristirahat di dalam kamar.
“Untuk Bapak Kamaruddin, mohon maaf Pak, saya terkejut ketika bapak menyatakan bahwa saya adalah penembak ketiga,” kata Putri Candrawathi di hadapan majelis hakim.
“Karena pada saat kejadian, saya sedang berada di kamar, sedang beristirahat.”
Putri juga menjelaskan tentang baju koko Yosua pemberiannya.
Menurutnya, baju koko yang diberikannya pada Yosua merupakan paket hadiah sebagai tanda kasih keluarga Ferdy Sambo pada seluruh kru yang bekerja bersama keluarga mereka.
“Untuk Bapak Kamaruddin, mungkin sedikit menambahkan bahwa baju koko yang diberikan itu adalah paket hadiah tanda kasih dari keluarga kami untuk semua, baik yang beragama muslim maupun Nasrani, dan untuk kru perempuan, kami juga memberikan baju gamis,” kata Putri.
Paket itu, kata dia diberikan kepada semua kru, baik yang merupakan aide de camp (ADC) atau ajudan maupun sipil, karena keluarga mereka tidak pernah membeda-bedakan kru.
Sebelumnya, saat bersaksi dalam sidang untuk terdakwa Richard Eliezer, kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menduga istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.
Menurutnya, dugaan itu muncul usai pihaknya melakukan investigasi tewasnya Brigadir J.
“Awalnya dibilang yang menembak Saudara Richard Eliezer,” kata Kamaruddin dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
“Tetapi kemudian kami temukan fakta baru bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Richard Eliezer bersama dengan Putri Candrawathi,” ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Namun, Kamaruddin tidak menjawab saat hakim menanyakan sumber informasi tersebut.
Putri Candrawathi, terdakwa kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat,mengaku terkejut atas tudingan sebagai penembak ketiga.
"Di sidang ini kan kita mencari fakta dan bukti. Makanya saya bingung kalau katanya si A, si B. Ini justru menyulitkan hakim, kami tidak bisa mempertimbangkan," kata Hakim Wahyu.
"Kami berjanji untuk tidak menyampaikan informasi identitas," jawab Kamaruddin lagi.
Baca Juga: Mengunyah Permen Karet Ternyata Bisa Meredakan Asam Lambung Lho! Begini Penjelasannya
"Baik, kami tidak memaksa," ucap hakim.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsWiki, 12 September 2022, diberitakan sebelumnya, untuk menanggapi kabar tersebut, kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, juga sudah pernah buka suara.
Secara tegas Arman mengatakan bahwa kliennya tidak ikut menembak Brigadir J.
Arman Hanis mengungkapkan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tidak terlibat dalam penembakan.
Keterangan tersangka dan alat bukti yang ada juga tidak mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.
Sementara itu, saat menjalani pemeriksaan menggunakan alat lie detector, tersangka Bharada E menguak siapa sosok penembak terakhir Brigadir J.
Bharada E mengaku bahwa dia memang menjadi penembak pertama Brigadir J.
Kuasa Hukum Putri Candrawathi Bantah Dugaan Komnas HAM
Arman Hanis membantah dugaan penembakan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi.
Bantahan itu diungkapkan Anam guna menanggapi pernyataan Komnas HAM bahwa Putri diduga melakukan penembakan kepada Brigadir J.
"Kami jelas membantah dugaan tersebut."
"Hal itu juga jelas terlihat pada saat rekonstruksi."
"Klien kami atau Pak FS juga tidak menembak," kata Arman dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/9/2022).
Kendati demikian, video animasi yang dirilis Polri memperlihatkan Sambo ada setelah Bharada E menembak Brigadir J.
(*)