Klaim Dengar Tangisan Putri Candrawathi, Adzan Romer Sebut Istri Ferdy Sambo Sempat Lihat dan Lewati Jenazah Brigadir J, Singgung Posisi Kamar dan Tangga Tempat Yosua Tergeletak

Rabu, 09 November 2022 | 12:42
Tangkap layar YouTube KompasTV/KOMPAS.com Kristianto Purnomo

Adzan Romer saat sidang lanjutan Bharada E, Senin (31/10/2022) (kiri). Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J pada akhir Agustus 2022 (kanan)

GridHot.ID - Mantan ajudan Adzan Romer memberikan kesaksian di persidangan dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Selasa (8/11/2022).

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Adzan Romer pun mengungkap jika Putri Candrawathi sempat melihat jenazah Brigadir J.

Melansir tribun-medan.com, Romer memastikan bahwa Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam ketika tiba di TKP pembunuhan Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 lalu.

Romer juga melihat pistol jenis HS yang diduga milik Yosua Hutabarat terjatuh saat Ferdy Sambo turun dari mobil.

Adzan Romer mengatakan senjata HS yang dipegang Ferdy Sambo saat hari kejadian penembakan Brigadir Yosua terjatuh saat Ferdy Sambo turun dari mobil di depan rumah dinas Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

Romer mengatakan ketika mobil Ferdy Sambo tiba di Duren Tiga ia langsung berusaha membukakan pintu mobil.

Namun, Ferdy Sambo sudah lebih dulu membuka pintu mobil dan tiba-tiba pistol jenis HS jatuh di hadapannya.

Romer juga mencoba mengambil senjata itu, tetapi sudah lebih dulu Ferdy Sambo.

"Bapak turun senjata jatuh, jenis HS. Sebelum saya ambil sudah diambil duluan FS,"ujarnya di persidangan.

Romer juga mengatakan setelah itu Ferdy Sambo berjalan ke arah garasi belakang.

Baca Juga: Putri Candrawathi Tak Berkutik, Bripka RR Patahkan Isu Pelecehan Seksual yang Disebut Menimpa Istri Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J Janji Bantu Ringankan Hukuman

Saat hakim menanyakan apakah Ferdy Sambo memakai sarung tangan? Romer memastikan bahwa Ferdy Sambo memang memakai sarung tangan hitam medis.

"Sarung tangan hitam,"ujar Romer.

Romer juga memastikan Ferdy Sambo tidak biasa memakai sarung tangan. Bahkan, ketika berangkat dari rumah pribadi ke Duren Tiga tidak menggunakan sarung tangan.

"Pas berangkat belum menggunakan sarung tangan. Sarung tangan medis warna hitam,"ujar Romer.

Romer juga mendengar suara tembakan dan langsung berlari ke depan tetapi tidak ada apa-apa.

"Saya lari ke depan ternayat tidak ada,"ujarnya.

Romer mengaku mendengar adanya suara tembakan saat itu. Namun, ia mengira rumah Sambo ditembak.

"Setelah saya mendengar suara tembakan, saya langsung cek senjata langsung saya kokang. Saya pikir tembakan dari arah depan. Jadi saya pikir rumah kita ini ditembakin dari depan," kata Romer saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

Mendengar tembakan itu, Romer langsung bergegas melihat ke depan rumah dinas suami Putri Candrawathi tersebut.

"Melihat ke depan Pak, setelah melihat ke depan saya kembali ke belakang ke garasi, kemudian ke kamar mandi saya analisa saya ke dalam," ucapnya.

Diketahui, dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J ini turut menyeret Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer sebagai terdakwa.

Baca Juga: Tau-tau Lihat di TV, Suami Susi ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Berikan Pesan Penting ke Istri yang Jadi Saksi Pembunuhan Brigadir J: Jujurlah, Kasihan Anak-anak Masih Kecil

Tak hanya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah, khusus untuk Ferdy Sambo juga turut dijerat dalam kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

Para terdakwa pembunuhan berencana itu didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Dilansir dari Kompas.com, terdakwa Putri Candrawathi membantah pernah melihat dan melewati jenazah Brigadir J setelah peristiwa penembakan.

Dalam hal itu Putri membantah kesaksian dari mantan ajudan suaminya Ferdy Sambo, yakni Adzan Romer.

Hal itu Ia sampaikan dalam persidangan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

Sebelumnya, Brigadir J tewas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Putri mengatakan, usai kejadian tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo menjemputnya ke kamar.

Hal itu ia sampaikan dalam persidangan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

"Saya tidak melihat tubuh korban Yosua seperti disampaikan Romer," ucap Putri Candrawathi pada (8/11/2022).

"Karena pada saat Pak Ferdy Sambo menjemput saya ke kamar, Pak Ferdy Sambo merangkul saya dan tangannya menutupi kepala saya," terangnya.

Terkait hal itu, Sambo juga membantah kesaksian Romer yang menyebut dirinya dan istri melihat serta melewati jenazah Brigadir J.

Baca Juga: Dicecar JPU, Kadir ART Ferdy Sambo Bongkar Caranya Bersihkan Darah Brigadir J: Saya Bersihin Menggunakan Serokan Kayu

Pasalnya, menurut Sambo, ia membawa istrinya keluar kamar sambil menghindari agar Putri tak melihat jenazah Brigadir J.

Sebelumnya, Adzan Romer mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi bisa melihat jenazah Brigadir J dari dalam kamar.

Dalam kesempatan itu, Romer mengklaim mengetahui Putri ada di dalam kamar.

Pasalnya, Romer sempat mendengar tangisan Putri Candrawathi.

Sementara, menurut Romer, pintu kamar Putri Candrawathi saat itu dalam keadaan terbuka.

Romer pun mengatakan kamar Putri Candrawathi lokasinya lurus dengan tangga di mana tempat Brigadir J tewas tergeletak. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Tribun-Medan.com