Gridhot.ID - Kedutan merupakan hal yang lazim terjadi pada tubuh manusia.
Meski berkaitan dengan kondisi kesehatan, kedutan identik dengan mitos.
Kedutan ini dianggap cara alam berkomunikasi mengenai apa yang bakal terjadi di masa depan.
Diyakini sebagian masyarakat Jawa, kedutan merupakan pertanda tentang suatu hal di kehidupan.
Pertanda itu bisa berupa hal baik maupun hal buruk.
Menurutkitab primbon Jawa, kedutan memiliki beragam arti, tergantung letaknya.
Lantas, apa arti kedutan di pundak menurut primbon Jawa. Benarkah jadi pertanda baik?
Melansir dariSuar.id, berikut arti kedutan di pundak berdasarkan letaknya menurut primbon Jawa.
1. Kedutan di pundakkiri
Beruntunglah Anda yang mengalami kedutan di pundakkiri.
Menurut primbon Jawa, kedutan di pundakkiri menjadi sebuah pertanda baik.
Anda dalam waktu dekat akan mendapatkan penghormatan dari orang-orang di sekitar.
Penghormatan ini tak luput dari kerja kerasdan kebaikan atas apa yang Anda lakukan selama ini.
2. Kedutan di pundak kanan
Beda dari sebelumnya, kedutan di pundak kananmalah jadi pertanda kurang menyenangkan.
Menurut primbon Jawa, kedutan ini jadi pertanda buruk yang berhubungan dengan keluarga.
Bisa jadi ada salah satu keluarga Anda yang akan mengalami sakit.
Ada baiknya selalu jaga kesehatan keluarga Anda dengan melakukan olahragadan makan makanan yang sehat.
3. Kedutan pundak kiri dan kanan bersamaan
Kedutan di bagian ini juga menjadi pertanda kurang baik.
Pasalnya, arti kedutan di bagian ini tak beda jauh dengan kedutan pundak kanan.
Menurut primbon Jawa, dalam waktu dekat Anda akan alami sakit.
Sayangnya, tak diketahui penyakit apa yang bakal Anda terima ini.
Meski Anda akan sakit, namun tak perlu khawatir.
Pasalnya, rasa sakit ini pada dasarnya bisa membawa hikmah.
Karena dalam Islam sendiri dengan sakit ini malah jadi medium untuk penggugur dosa.
Asalkan Anda yang menerimanya bisa sabar dan juga ikhlas.
Sebagai catatan, ulasan ini hanya mitos yang belum tentu keakuratannya.
Anda boleh percaya atau tidak, atau hanya menjadikannya sebagai penambah wawasan.
(*)