Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok ini meninggal dunia.
Dirinya meninggal dunia di tengah investigasi kasus besar.
Sosok yang meninggal tersebut diduga terlibat dalam trageti Itaewon.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews sebelumnya, Tragedi Itaewon menjadi sorotan dunia karena membuat 156 warga meninggal dunia.
Akibatnya, pemerintah dan kepolisian langsung melakukan investigasi besar-besaran.
Pemerintah pun berjanji bakal melakukan reformasi besar-besaran akibat kelalaian aparat dari tragedi ini.
Beberapa petugas polisi dilaporkan menjadi sasaran untuk diperiksa secara mendalam karena diduga memiliki keterlibatan tertentu dalam tragedi Itaewon.
Namun dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang petugas polisi Yongsan yang sedang diperiksa terkait tragedi Itaewon ditemukan meninggal dunia pada Jumat (11/12/2022) waktu setempat.
Polisi bernama Jeong (55) ditemukan tewas di rumahnya di Gangbuk-gu, Seoul.
Dilansir dari Korea Herald, keluarga Jeong menemukan jasadnya, kemudian mereka melaporkan temuan itu ke polisi.
Jeong disebut sempat mengirim pesan yang menyiratkan bunuh diri kepada beberapa rekannya pada hari sebelumnya.
Polisi sedang memeriksa situasi dan tempat kejadian, dengan asumsi bahwa Jeong telah meninggal karena bunuh diri.
Jeong diketahui tengah diperiksa atas tudingan bahwa dia terlibat dalam menghapus laporan yang berisi kekhawatiran tentang perayaan Halloween di Itaewon.
Dia diidentifikasi oleh tim investigasi khusus polisi atas tuduhan bahwa dia telah menghapus dokumen dari komputer karyawan lain.
Atas tindakannya, Jeong didakwa atas beberapa tuduhan, termasuk penghilangan bukti dan kelalaian profesional.
Tim penyelidik berusaha mengklarifikasi situasi dengan menanyai petugas departemen intelijen Kantor Polisi Yongsan.
Diketahui, dalam tragedi Itaewon, sebanyak 156 orang dinyatakan tewas.
Sebagian besar korban jiwa adalah wanita muda, termasuk beberapa remaja dan lebih dari 20 warga asing.
Setidaknya 100.000 orang berbondong-bondong ke Itaewon untuk merayakan Halloween pertama pasca-pandemi.
Namun, pemerintah setempat maupun polisi tidak merencanakan tindakan untuk kerumunan sebesar itu.
(*)