Geser Gorden Ada Semangkuk Kapur Barus, 1 Keluarga di Kalideres Ditemukan Tinggal Mayat di Rumahnya, Kapolsek Buka Suara Saat Tau Tak Ada Makanan dan Minum di Rumah Korban

Minggu, 13 November 2022 | 19:42
Kompascom

Foto interior rumah keluarga yang tewas di Kalideres sulit didapat. Polisi sengaja taburi kopi biar tetangga tak rasakan ini.

GridHot.ID - Kasus satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan misteri.

Empat korban diidentifikasi atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Warga awalnya curiga mencari sumber bau tak sedap dari sumber kejadian. Setelah rumah didobrak, warga menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda, Kamis (10/11/2022) malam.

Mengutip Kompas.com, Kepala Kepolisian Sektor Kalideres AKP Syafri Wasdar menyebutkan, kondisi lambung kosong tidak dapat diartikan bahwa mereka tewas akibat kelaparan.

"Terkait tidak ditemukan sisa atau bekas makanan (di organ dalam keempat korban), itu keterangan sementara. Belum tentu menjadi penyebab kematian," kata Syafri saat ditemui di Mapolsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dokter forensik, jasad sudah berusia lebih dari beberapa hari saat ditemukan. Bahkan, hitungan pekan.

Biasanya, untuk jasad yang sudah lama seperti ini, kondisi organ dalam kosong itu merupakan hal yang wajar.

"Jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu, memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih," ujar Syafri.

Di sisi lain, Syafri mengatakan, penyidiknya menemukan sejumlah struk belanja harian di dalam rumah.

Tetapi, berdasarkan bukti belanja itu, tidak dapat disimpulkan pula bahwa para korban makan sebelum tewas. Sebab, struk itu tak ada yang tertanggal baru-baru ini.

"Itu bon bekas dia belanja sehari-hari. Itu sudah lama. Ada yang sudah dari 2021," ujar Syafri.

Baca Juga: Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Ternyata Meninggal Dalam Kurun Waktu yang Berbeda, Polisi Temukan Ini Dalam Jenazah

Polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.

Bahkan, air minum pun tidak ditemukan di dalam rumah itu.

"Banyak orang menganggap, dia (para korban) tinggal di permukiman, lalu kenapa bisa kelaparan? Lapar itu bukan karena tidak memakan ya," ucap Syafri.

"Persoalannya, keluarga itu sangat tertutup sehingga enggak ada (tetangga) yang mengetahui kondisi keluarga itu yang sebenarnya," kata dia.

Salah satu bentuk ketertutupan itu yakni pernah suatu ketika, petugas jumantik mendatangi rumah korban, tetapi ditolak dan tidak diperkenankan masuk.

Dilansir dari tribunwow.com, berdasarkan kesaksian warga setempat, ditemukan mangkuk berisi kapur barus, lilin warna merah hingga bedak muka di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya satu keluarga di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat.

Seperti yang diketahui, keempat korban yakni DF (42), RG (71), RM (68), dan BG (68), ditemukan dalam kondisi sudah mengalami pembusukan pada Kamis (10/11/2022) karena telah meninggal selama tiga minggu sebelum akhirnya ditemukan oleh warga.

Dikutip TribunWow dari Kompas, mengenai temuan kapur barus, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa kapur barus dapat menyerap bau.

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar di Kalideres, Sabtu (13/11/2022).

Kendati demikian, masih diselidiki apakah kapur barus tersebut memang digunakan untuk menghilangkan bau jenazah atau bukan.

"Belum (dugaan jika ada satu yang meninggal, saat korban lain masih hidup). Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," jelas Syafri.

Baca Juga: Ferdy Sambo Disebut Rangkul dan Tutupi Kepalanya Usai Penembakan Brigadir J, Putri Candrawathi: Saya Tidak Melihat Tubuh Korban Yosua

"Kami masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit," lanjut dia.

"Sebelumnya keluarga ini sudah menge-pack barang, ada rencana mau pindah," kata Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11/2022).

"Jadi perkiraan dari warga sekitar dari Pak RT, diduga keluarga ini sudah pindah."

"Ternyata kemarin ada kecium bau, dan dibuka ternyata mereka sudah meninggal di dalam," ungkapnya.

Pasma menjelaskan seluruh korban diperkirakan sudah meninggal tiga minggu sebelum jasad ditemukan pada Kamis (10/11/2022).

Namun menurut penjelasan Pasma, keempat korban meninggal di waktu yang berbeda-beda.

Dilansir TribunWow.com, jenazah yang terdiri dari empat orang tersebut awalnya ditemukan oleh ketua RT setempat, Asiung karena laporan warga.

Penemuan tersebut bermula dari laporan warga yang mengaku mencium bau tak sedap dari rumah tetangganya pada Senin (7/11/2022).

"Dia lalu lapor sekitar pukul 05.37 WIB kepada saya," ungkap Asiung.

"Saya waktu itu mau berangkat kerja. 'Pak RT, ini ada bau'. Ya sudah nanti kita sidik."

Pada Rabu (9/11/2022), petugas PLN yang datang untuk memutus listrik di rumah tersebut kembali melaporkan hal serupa.

Baca Juga: Sabet Pekerja Gunakan Sajam hingga Tewas, KKB Papua Kembali Berulah Serang Kamp Tambang Pegunungan Bintang, Polisi Sebut Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Namun, Asiung baru melakukan tindakan sehari kemudian dan meminta pendampingan untuk menilik ke dalam rumah.

"Nah (Kamis) tadi sekitar jam 18.00 WIB, saya akhirnya lapor ke wilayah minta didampingi untuk membongkar pintu," beber Asiung dikutip TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).

"Begitu saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres."

Asiung mengaku sempat mengintip dari jendela yang hanya dipasangi kawat nyamuk.

Ia menggeser gorden dari luar dan terkejut melihat ada mayat di dalam rumah tersebut.

"Saya buka (jendela) terus saya geser gordennya. Begitu digeser, saya lihat wah ini ada mayat," ucapnya.

Dikutip Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan membeberkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan.

Ia mengklaim bahwa TKP tersebut dalam keadaan rapi dan tidak ada tanda kekerasan atau perampokan.

Kini, empat jenazah tersebut telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kondisi di dalam rumah rapi. Ke empat jenazah sudah di bawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum agar diketahui penyebab matinya korban," terang Haris.

"Korban 4 orang. Terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan," imbuhnya.

Baca Juga: Anggota KKB Papua Abraham Mate Tewas di Penjara, Keluarga Ngaku Tak Dapat Kejelasan Penyebab Kematian Sampai Harus Marah Dulu Baru Direspon Pengadilan

Melihat kondisi jenazah saat ditemukan saat ditemukan, Haris menerangkan pihaknya belum bisa menentukan apakah jasad tersebut merupakan korban pembunuhan.

Sementara itu, Kanit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat, AKP Avrilendy, menegaskan tidak ada luka tanda kekerasan di tubuh korban.

"Kalau sementara sih, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Luka enggak ada," terang Avrilendy, Kamis (10/11/2022).

Diketahui, korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan saudara ipar.

Menurut laporan, satu mayat ditemukan di kamar belakang, dua mayat di kamar tengah dan satu lagi di ruang tamu.

Adapun menurut Ketua RT, keluarga tersebut begitu tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar selama bertahun-tahun. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Tribunwow.com