Satu Keluarga di Kalideres yang Ditemukan Tewas Diduga Menganut Paham Apokaliptik, Kriminolog UI Yakini Hal Ini: Mencabut Nyawa dengan Cara yang Ekstrem

Selasa, 15 November 2022 | 18:42
TribunJakarta.com Satrio Sarwo Trengginas/YouTube tvOneNews

Satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk, Kamis (10/11/2022). Tiga dari empat jenazah telah diberi kapur barus agar tidak membusuk.

GridHot.ID - Warga Kalideres, Jakarta Barat dihebohkan dengan penemuan mayat satu keluarga di sebuah rumah pada Kamis (10/11/2022).

Jasad itu yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial KM (66), dan paman berinisial BG (68).

Dilansir dari Tribunnews, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan menerangkan penemuan empat mayat itu awalnya saat warga curiga setelah mencium bau busuk yang berasal dari salah satu rumah.

"Pada saat dibuka ditemukan ada empat jenazah di dalam, dua laki-laki dan dua perempuan," kata Haris kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Haris menyebut dari informasi masyarakat di lokasi, keempat jasad yang ditemukan itu merupakan satu keluarga dengan keadaan sudah membusuk.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menduga kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang tersebut disebabkan oleh apokaliptik.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022) dikutip KompasTV dari TribunJatim.com.

Seperti diketahui sebelumnya, keempat mayat ditemukan oleh petugas PLN yang tengah melakukan pengecekan di rumah tersebut.

Janggalnya, setelah dievakuasi dan diotopsi secara singkat, pihak kepolisian menduga para korban meninggal karena kelaparan. Padahal, keluarga tersebut terbilang berkecukupan, terlebih Perumahan Citra Garden 1 dikenal sebagai pemukiman orang-orang berduit.

Lain itu, polisi tidak menemukan bahan makanan maupun air minum di rumah tersebut. Menurut Ketua RT 7, RW 15, Asiung, kapur barus tersebut ditempatkan di sebuah mangkuk di atas meja makan, dan di sebelahnya ada lilin merah serta bedak.

Namun, Adrianus juga masih ragu, karena itu masih butuh penyelidikan lebih jauh.

Baca Juga: Jasad Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditemukan di Ruangan yang Berbeda-beda, 4 Keganjilan Penemuan Jenazah di Citra Garden Ini Belum Terpecahkan, Apa?

“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” sambung Adrianus.

“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.

Lalu, apa itu apokaliptik?

Arti Apokaliptik

Apokaliptik berasal dari bahasa Yunani 'apokalyptien' yang memiliki arti mengungkapkan sesuatu yang jauh. Kata tersebut diserap ke bahasa Inggris menjadi apocalypse atau di bahasa Indonesia apokalips.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBi), apokalips memiliki dua arti. Pertama, wahyu; penyingkapan. Kedua adalah kehancuran dunia pada akhir zaman.

Hematnya, apokaliptik adalah sifat yang menunjukkan perihal gambaran kehancuran dunia di masa depan.

Sementara itu, menurut David Syme Russell dalam bukunya Penyingkapan Ilahi: Pengantar ke dalam Apokaliptik Yahudi, kata apokaliptik, sebenarnya merupakan ungkapan dari gereja Kristen abad ke-2 untuk jenis sastra yang dipakai dalam surat Wahyu kepada Yohanes di Perjanjian Baru.

Arti Apokalitisme

Kemudian, dalam perkembanannya ada istilah turunan dari apokalips dan apokaliptik, yakni apokalipsisme.

Melansir Britannica.com, apokaliptisisme adalah pandangan dan gerakan eskatologis (akhir zaman) yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba, dramatis, dan dahsyat dalam sejarah; penghakiman semua orang; keselamatan umat pilihan yang setia; dan pemerintahan terakhir orang-orang pilihan dengan Allah dalam langit dan bumi yang diperbarui.

Baca Juga: Terakhir Bertemu 3 Bulan Lalu, Tetangga Sempat Melihat Rudyanto Korban yang Ditemukan Tewas di Kalideres Berjalan dengan Kaki Terbungkus Plastik: Dia Diam Saja

Apokalitisisme muncul dalam Zoroastrianisme, sebuah agama Iran yang didirikan oleh nabi Zoroaster abad ke-6 SM, apokaliptisisme dikembangkan lebih lengkap dalam spekulasi dan gerakan eskatologis Yahudi, Kristen, dan Islam.

Paham Apokaliptik

Persepsi soal kehancuran dunia memang diajarkan oleh keyakinan agama-agama abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam). Ketiga agama tersebut meyakini kiamat akan datang dan sudah memiliki tanda-tanda tersendiri.

Namun, ketiga agama abrahamik tersebut meyakini kepastian kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadiniya.

Sementara penganut paham apokaliptik kembanyakan meyakini suatu ramalan bahwa kehancuran dunia sudah ditentukan kapan akan terjadi.

Pada tahun 2012 silam, dunia sempat dihebohkan dengan isu kiamat. Dalam kalender suku Maya, dunia memang akan berakhir pada 2012.

Kejadian bunuh diri terkait paham apokaliptik, yang cukup menghebohkan terjadi di Amerika Serikat pada 1997.

Kelompok sekte apokaliptik bernama Heaven's Gate yang dipimpin oleh Marshall Applewhite, menggerakkan bunuh diri massal terbesar dalam sejarah AS. 39 orang tewas dalam proses bunuh diri di sebuah rumah dalam waktu tiga hari.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber tribunnews, KompasTV