GridHot.ID - Kasus satu keluarga yang tewas di Kalideres masih mengundang banyak pertanyaan.
Mayat satu keluarga yang terdiri dari Rudyanto Gunawan (71) berstatus sebagai suami; Reny Margarethan Gunawan (68) berstatus sebagai istri; Dian Febbyana (42) berstatus anak; dan Budyanto Gunawan (68) berstatus adik Rudyanto, ditemukan di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).
Dilansir dari Kompas.com, Krimninolog Universitas Indonesia (UI), Andrianus Meliala, memiliki teor liar soal dugaan penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres tersebut.
Adrianus meragukan dugaan bahwa penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres itu karena kelapaaran.
Dia menduga, satu keluarga itu tewas karena sengaja dilaparkan, khususnya yang lanjut usia.
"Mereka tidak kelaparan, tapi dilaparkan. Mereka tidak diberi makan sampai mati," tutur Adrianus kepada Kompas.com, Senin (14/11/2022).
Pada saat momen tertentu, ujar Adrianus, salah satu yang turut jadi korban kemudian diduga bunuh diri dengan cara tertentu.
Menurutnya, itu bisa terlihat dari hasil autopsi
Teori lainnya, Adrianus menduga keempat korban itu bisa jadi bagian dari penganut keyakinan menyimpang tentang hidup setelah mati.
Menurut dia, tindakan melaparkan diri adalah bagian untuk mencapai kesempurnaan hidup.
"Percaya yang mana? Terserah saja," ujar Adrianus.
Adapun anggapan Adrianus itu berangkat dari fakta bahwa suami-istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.
Selain itu, kulkas di rumah mereka juga tak ada makanan.
Menurut dia, tewasnya satu keluarga semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.
Adrianus Meliala justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini. Ia justru menduga ada tindakan pelaparan.
Artinya, ada pihak-pihak yang membuat mereka lapar dengan tidak memberi akses makanan.
Dilansir dari Tribunnewscom, terkait dugaan bahwa satu keluarga yang tewas di Kalideres menganut paham-paham atau sekte-sekte tertentu, pihak kepolisian mengaku belum bisa menyimpulkan.
"Secara resmi belum bisa menyimpulkan (soal penganut paham atau sekte tertentu)," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Avrilendy mengungkapkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian satu keluarga tersebut.
"Kita tuggu hasil Puslabfor Polri, kemarin kita udah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk menyebab kematian," ungkapnya.
(*)