Gridhot.ID - KKB Papua masih terus berusaha melancarkan teror di wilayahnya.
Bahkan KKB Papua tak segan menyerang aparat yang bersenjata demi memperluas wilayah kekuasaan mereka.
Padahal pemimpin KKB Papua, Benny Wenda sibuk mencari dukungan di dunia internasional.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Benny Wenda dilaporkan telah mendapatkan hingga 140 organisasi dunia yang disebut-sebut mendukung Papua untuk berpisah dengan Indonesia.
Benny Wenda pun terus berusaha untuk mencari dukungan internasional lebih banyak demi menjalankan misi OPM.
Sayangnya, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua hingga kini terus melancarkan aksinya. Mereka terus saja bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, baru-baru ini, pergerakan kelompok separatis tersebut berhasil dipantau oleh prajurit TNI Polri. Kelompok itu tertangkap drone yang diterbangkan di sekitar bandara.
Dari tangkapan kamera drone, ada tiga oknum pria mengendap-endap mendekati helikopter yang hendak diterbangkan ke Kiwirok.
Menyadari ada musuh yang bergerak mendekat, anggota Satgas Damai Cartenz pun bersiap-siap untuk mengambil tindakan tegas terukur.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dikonfirmasi wartawan di Jayapura, baru-baru ini.
Menurut AKBP Cahyo Sukarnito, insiden itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.48 WIT.
Saat itu, sniper Satgas Preventif Pos Kiwirok melihat tiga oknum anggota KKB Papua dengan membawa senjata api bergerak menuju ujung landasan bandara.
Melihat fakta tersebut, anggota Brimob pun mengambil tindakan tegas. Aparat penegak hukum itu langsung menembak satu di antaranya dan yang bersangkutan jatuh.
Kuat dugaan, pria pembawa senjata api itu meninggal dunia karena kehabisan darah. Darahnya tercecer di hutan hingga tempat jenazah dibakar oleh teman-temannya.
Gegara insiden tersebut, ungkap AKBP Cahyo Sukarnito, rencana penarikan personel TNI dari Kiwirok, batal. Helikopter yang sudah siap diterbangkan pun tidak diizinkan untuk beroperasi pada hari tersebut.
Sesungguhnya larangan penerbangan itu bukan semata karena tindakan oknum anggota KKB yang berniat menyerang helikopter tersebut.
Dibatalkannya rencana penerbangan ke Kiwirok itu disebabkan juga oleh cuaca yang tidak bersahabat pada hari itu.
"Faktor cuaca juga menyebabkan helikopter batal ke Kiwirok," kata AKBP Cahyo Sukarnito.
Dilansir GridHot.id, polisi dilaporkan menembak seorang yang diduga anggota KKB di kawasan Bandara Kiwirok, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua..
Untuk diketahui, dalam laporan kejadian, disebutkan bahwa ketika personel Satgas hendak melakukan pengamanan bandara, tiba-tiba mereka melihat keberadaan tiga orang yang mencurigakan.
Dari tiga orang tersebut, satu di antaranya menenteng senjata api. Sedangkan dua oknum lainnya hanya membawa benda tajam berupa parang.
"Tiga oknum itu diduga berniat mengganggu aktivitas personel Polri yang hendak mengirim logistik melalui penerbangan heli," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Atas fakta tersebut, lanjut dia, anggotanya tak mau mengambil risiko. Saat itu juga Brimob tersebut menembaki pria yang membawa senjata api.
"Satu orang dari tiga anggota KKB itu jatuh tertembak. Lalu dua orang temannya kabur dengan membawa senjata api. Mereka juga membopong korban walau dalam kondisi terkena tembakan," tutur Cahyo.
Sedangkan anggota Satgas Ops Damai Cartenz itu tidak mengejar dua anggota KKB tersebut, karena jaraknya yang jauh dan dapat membahayakan keselamatan.
Walau berhasil memukul mundur KKB, helikopter Polri yang direncanakan masuk ke Kiwirok, terpaksa dibatalkan demi keselamatan penerbangan.
Peristiwa lainnya, adalah ulah KKB yang nekad mencegat kendaraan walau nyawa taruhannya.
Saat itu, anggota KKB itu menghadang sebuah truk di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai, Papua.
Para pelaku penghadangan itu diduga KKB Paniai yang dipimpin Mathius Gobay. Saat itu kelompok tersebut sedang mencari senjata api dan amunisi untuk digunakan.
Saat kendaraan yang ditumpangi warga itu melintas di lokasi kejadian, anggota KKB itu langsung menghadang.
Saat itu semua barang yang ada di dalam kendaraan itu diperiksa. Lantaran apa yang dicari tidak ditemukan, sehingga anggota itu melakukan penyerangan secara membabibuta.
Setelah puas melancarkan aksinya, anggota KKB tersebut lantas berlalu pergi. Dalam aksi tersebut, beberapa warga sipil dilaporkan menderita luka-luka.
(*)