Tewaskan 162 Orang, Gempa Cianjur Disebut Pakar Lebih Kecil Dibanding Gempa Aceh 2004, Rumah Para Korban yang Rusak Dijanjikan Bakal Diganti Pemerintah

Selasa, 22 November 2022 | 20:00
BPBD Cianjur

Salah satu kerusakan akibat Gempa Cianjur.

Gridhot.ID - Gempa Cianjur baru saja terjadi dan menyebabkan korban jiwa.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, gempa Cianjur terjadi pada Senin (21/11/2022) siang dan bermagnitudo 5,6.

Dilaporkan hingga berita ini dibuat, 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.

Jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur dilaporkan tertutup akibat longsor yang muncul usai gempa.

Profesor Meghan Miller dari Australian National University mengatakan lokasi gempa di Jawa Barat ini turut memengaruhi keparahan dampaknya.

"Jawa Barat adalah wilayah yang sangat padat dan karena lokasi hiposentrumnya dangkal, getarannya menjadi kuat," tambahnya.

Menurutnya gempa Cianjur lebih kecil dari gempa Aceh pada 2004 lalu.

Gempa Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 bermagnitudo 9,3 dan menewaskan hingga lebih dari 200.000 jiwa.

"Ini karena gempa bumi yang sangat besar umumnya terjadi di palung, yang turut mempengaruhi lempeng Australia di bawah Indonesia," jelas dia.

"Dan hal tersebut dapat menimbulkan gempa berukuran sangat besar karena patahannya juga sangat besar," tambah Profesor Meghan. Menurut dia, gempa Cianjur terjadi di bawah pulau Jawa.

"Dan karena (episentrumnya) sangat dekat dengan tempat tinggal warga, maka terjadi banyak kerusakan," kata dia.

Baca Juga: Jangan Dilakukan Jika Tak Ingin Menyesal, Beberapa Jenis Latihan Olahraga Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menegaskan, pemerintah akan memberikan penggantian terhadap rumah warga Cianjur yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022) kemarin.

"Yang rumahnya rusak berat, itu nanti akan diganti oleh pemerintah," kata Suharyanto, dalam konferensi pers di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).

Nantinya, proses penggantian rumah tersebut akan dilakukan selesai masa tanggap darurat bencana.

"Jadi selesai tanggap darurat, masuk dalam tahap rehabilitasi rekonstruksi, baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," jelas Suharyanto.

Melalui penggantian itu, diharapkan akan sedikit meringankan beban dan penderitaan warga Cianjur yang terdampak.

"Sehingga masyarakat walaupun menderita, nanti tenang, karena (rumah mereka) ini akan dibangun kembali oleh pemerintah," papar Suharyanto.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews