KKB Papua Sembunyi di Tempat yang Sulit Dijangkau, Jenderal Daniel Silitonga Sudah Pantau dari Langit dan Akui Medannya Berat

Senin, 28 November 2022 | 15:00
Facebook/TPNPB dan Arsip dari Jenderal Daniel Silitonga

Gridhot.ID - KKB Papua hingga kini masih dalam pengawasan ketat aparat yang bertugas.

Pihak TNI Polri terus berusaha mengejar para anggota KKB Papua terutama mereka yang telah menebar teror dengan melakukan penyerangan.

Bahkan beberapa waktu lalu, pihak kepolisian menemukan fakta terbaru mengenai KKB Papua.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, KKB Papua diduga ikut menikmati dana desa yang diberikan pemerintah.

dana desa di wilayah Papua Barat, diduga disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini ada beberapa kampung yang alokasi dana desanya dialirkan juga ke kelompok kriminal bersenjata yang beraksi di daerah tersebut.

Lantaran ditemukan adanya kasus tersebut, sehingga nomor rekening dana desa pada kampung-kampung itu kini diblokir untuk sementara waktu.

Dan, untuk mengantisipasi terjadinya kasus tersebut di kampung lain, maka aparat penyidik kini terus melakukan pendataan dan pendalaman terhadap pengalokasian dan penggunaan dana tersebut.

Sementara itu, polisi juga masih mengusut kasus sebelumnya yaitu terkait pembunuhan empat pekerja Trans Papua.

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, Jenderal Daniel Silitonga, Kapolda Papua Barat ternyata punya komitmen besar dalam memberantas kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di daerah itu.

Dalam sebuah pernyataannya, dia mengatakan, saat ini Polda Papua Barat sedang mengejar pelaku pembunuhan empat pekerja jalan di Kabupaten Teluk Bintuni, baru-baru ini.

Baca Juga: Akta Cerai Diduga Miliknya Tersebar, Syahrini Kini Pulang Kampung, Kondisi Rumah Tangganya dengan Reino Barack Terkuak: Salam Jummah...

"Jajaran Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni terus mengejar pelaku pembunuhan empat pekerja jalan di Kabupaten Teluk Bintuni," ujar pria yang bernama lengkap Daniel Tahi Monang Silitonga ini.

Upaya pengejaran dan penangkapan itu, lanjut dia, kelihatannya mudah. Namun medannya sangat berat. "Pengejaran itu pasti, tapi tidak segampang yang dipikirkan," ujarnya.

Dikatakannya, kondisi alam Teluk Bintuni sangat berat sehingga menyulitkan aparat untuk melakukan pengejaran. Pasalnya, yang dilewati adalah sungai, gunung dan lembah.

"Dari helikopter saja saya lihat kondisi medannya tidak segampang yang dipikirkan. Medannya sangat berat," ungkap Daniel Silitonga.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tetap melakukan pengejaran. Para pelaku harus segera ditangkap untuk diproses secara hukum.

"Jadi, kasusnya tidak hanya berhenti pada saat ditetapkan DPO (daftar pencarian orang). Kami terus melakukan pengejaran dan pasukan saya ada di sana (Teluk Bintuni)," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber pos kupang, tribun papua