Sama-sama Bikin Penderitanya Nyeri Dada, Penyakit Asam Lambung Sering Dikaitkan dengan Serangan Jantung, Begini Penjelasan Dokter Spesialis

Minggu, 04 Desember 2022 | 15:13
Freepik

Ilustrasi penyakit asam lambung.

GridHot.ID - Penyakit asam lambung atau GERD bukan sesuatu yang asing. Banyak orang menderita penyakit ini.

Sama-sama membuat penderitanya merasakan nyeri dada, penyakit asam lambung atau GERD kerap dikaitkan dengan serangan jantung.

Lalu, benarkah kenaikan asam lambung bisa menyebabkan serangan jantung?

Dilansir dari Kompas.com, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Habibie Arifianto, Sp.JP., M.Kes., FIHA menyampaikan hal itu tidak benar.

"Gejala yang dirasakan memang bisa sama, ada rasa tidak nyaman di bagian dada. Tapi, penyebabnya berbeda," jelas Habibie ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Menurut Dokter dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret di Sukoharjo ini, penyebab serangan jantung berasal dari jantung itu sendiri.

Penyakit jantung umumnya terjadi karena ada penyumbatan di pembuluh darah yang bertugas menyalurkan oksigen ke otot jantung.

Saat jantung kekurangan oksigen, terdapat tekanan pada jantung yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa sakit di dada.

Pemicu serangan jantung bisa beragam.

Di antaranya stres fisik atau aktivitas fisik yang berlebihan dan stres emosional.

Selain itu, ada juga faktor risiko seperti riwayat keluarga, hipertensi, diabetes, sampai merokok.

Baca Juga: Tak Perlu Obat, Inilah 5 Cara Menghilangkan Mual Karena Asam Lambung Naik, Salah Satunya Konsumsi Wedang Jahe

Sedangkan pada GERD, asam lambung bisa naik saat otot di saluran pencernaan dan lambung melemah.

Kondisi ini membuat kinerja klep di bagian kerongkongan terganggu. Apabila klep kerongkongan terbuka, asam lambung dari pencernaan bisa naik kembali ke kerongkongan.

GERD bisa dipicu stres, asupan berkafein dan tinggi lemak, sampai rokok.

"GERD tidak ada faktor stres fisik atau aktivitas fisik berlebihan. Sedangkan penyakit jantung koroner, ada faktor stres fisik dan mental," kata Habibie.

Untuk memastikan apakah seseorang terkena GERD atau penyakit jantung koroner, Habibie menyarankan pasien memeriksakan kesehatannya, terutama jika berisiko.

Tidak ada hubungan secara langsung

Senada dengan penjelasan Habibie, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH juga menyatakan, asam lambung tidak ada hubungan langsung dengan penyumbatan pembuluh darah biang serangan jantung.

Namun, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyampaikan, ada hubungan tidak langsung di antara keduanya.

Ia menjelaskan, seseorang yang asam lambungnya naik dapat mengalami serangan cemas atau stres.

Serangan cemas atau stres itulah yang disebut dapat memicu serangan jantung.

Baca Juga: Kandungan Fosfor dan Kaliumnya Tinggi, Buah Satu Ini Nyatanya Bisa Sembuhkan Asam Lambung Seketika, Begini Cara Olahnya Agar Efeknya Maksimal

"Tidak ada hubungannya (serangan jantung dan GERD). Tapi pasien GERD bisa mengalami serangan cemas atau stres yang bisa menjadi pencetus serangan jantung," imbuh dia, seperti diberitakan Kompas.com (7/1/2020).

Melansir Healthline, beberapa penderita GERD juga mengeluhkan jantungnya berdebar-debar sampai terhimpit seperti pasien serangan jantung.

Namun, sekali lagi, kenaikan asam lambung tersebut tidak menyebabkan jantung berdebar-debar atau jantung bermasalah.

Jantung orang yang asam lambungnya sedang naik bisa berdetak kencang karena cemas atau stres.

Selain stres atau cemas, orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung juga bisa berdebar-debar karena kafein, nikotin, pengaruh obat, sampai kelelahan fisik. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah