Ustaz Abdul Somad Larang Pakai Pakaian Serba Hitam Saat Melayat, Tidak Semua Ekspresi Kesedihan dapat Dibenarkan

Senin, 05 Desember 2022 | 20:13
Tribun Jogja/Suluh

Ilustrasi menggunakan pakaian hitam saat melayat

Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang bagaimana cara terbaik saat melayat.

Ustaz Abdul Somad kemudian mengungkapkan tentang etika dalam melayat.

Ustaz Abdul Somad fokus membahas tentang pakaian yang dipakai saat melayat.

Dikutip Gridhot dari laman resmi Kementerian Agama, melayat atau Takziyah adalah bentuk empati seseorang dalam membantu beban kesedihan, seperti datang secara langsung menghibur serta mendoakan bersama.

Di satu sisi, bentuk dari empati juga berpengaruh untuk menyabarkan orang yang sedang terkena musibah, bahwa ia akan mendapat pahala atas kesabarannya, serta mengajaknya agar rida kemudian mendoakan orang yang meninggal.

Lalu penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum melayat menggunakan warna pakaian tertentu

Dikutip Gridhot dari Banjarmasin POST, saat ini tampak sebagian orang memakai baju serba hitam ketika melayat atau ke pemakaman, Ustadz Abdul Somad menyebut tidak harus mengkhususkan warna pakaian tertentu.

Menurut Ustadz Abdul Somad ada aturan atau adab dalam Islam dalam melayat bagi kaum muslim.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan dilarang melayat ke rumah duka menggunakan pakaian serba hitam.

"Sebab hal itu mengikuti orang kafir. Namun jika seseorang sudah terbiasa memakai pakaian warna hitam tak masalah, bagi yang biasanya memakai kuning, merah, coklat, dan lain-lain kemudian mengkhususkan pakai warna hitam saat melayat tidak boleh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube DUNIA ISLAM.

Siapapun yang sengaja atau menyengaja memakai pakaian hitam saat berduka mengikuti tradisi orang-orang kafir.

Baca Juga: Akui Tak Puas Meskipun Sudah Dapatkan Hadiah Kulkas, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Blak-blakan Minta Kado Tambahan ke Kahiyang, Respon Putra Bungsu Presiden Jokowi Disorot

Ia menambahkan hal ini sudah lama terjadi yang dipopulerkan oler artis-artis sinetron.

Ustadz Abdul Somad mengutip sebuah hadist yang berbunyi:

من تشبه بقوم فهو منهم

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum tersebut,”

Melansir dari Tribunjogja.com, sebuah riwayat yang bersumber dari imam Bukhari dan Muslim menjelaskan bahwa tatkala Ibrahim putra beliau dari istri Mariyyah al-Qibthiyyah meninggal, linangan air mata mengalir membasahi pipi manusia termulia ini.

Hanya saja, tidak semua ekspresi kesedihan dapat dibenarkan oleh ajaran agama Islam.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW memberikan rambu-rambu bagaimana cara seorang Islam mengekspresikan kesedihan saat berduka.

Beberapa diantara adalah tak boleh berteriak-teriak, menjerit meratapi musibah, serta ekspresi-ekspresi berlebih lainnya saat berduka cita seperti mencakar wajah, menepuk dada dan lain sebagainya.

Muhammad bin Abi al-Abbas Ar-Ramli dalam kitab Nihayat al-Muhtaj memasukkan pula masalah mengenakan pakaian khusus yang mencerminkan berlebihan dalam bersedih.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa setiap ekspresi maupun aktifitas yang menimbulkan kesan bersedih secara mendalam dan tidak terima dengan ketentuan Allah adalah haram hukumnya.

Dari uraian diatas dapat difahami bahwa mengenakan pakaian khusus saat berduka atau takziah, tidak ada dasar perintahnya.

Baca Juga: Orang Awam Sekalipun Bisa Merasakannya, Ini Ciri-ciri Manusia yang Punya Khodam Pendamping

Sehingga pakailah pakaian biasa saja yang memperlihatkan kesopanan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang