Erupsi Gunung Semeru Buat Jepang Ketar-ketir, Bencana Alam Ini Ancam Negeri Sakura Jika Terjadi Letusan Besar

Senin, 05 Desember 2022 | 14:00
HO istimewa via Tribunnews

Satu jembatan yang kabarnya berada di dekat Besuk Kobokan rusak diterjang awan panas Gunung Semeru

Gridhot.ID - Gunung Semeru tiba-tiba erupsi akhir-akhir ini.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, pada Senin, 5 Desember 2022 Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas guguran dari puncak kawah Jonggring.

Lava pijar juga masih muncul dari Gunung Semeru.

Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Mukdas Sofian mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 17 kilometer.

"Kawasan itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 kilometer dari puncak," kata Mukdas Sofian.

Letusan Gunung Semeru ini membuat geger banyak orang.

Tak hanya warga sekitar, bahkan warga dunia pun juga ketar-ketir dibuatnya.

Jepang dikabarkan sangat mewaspadai terkait letusan Gunung Semeru.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Jepang waspada akan ancaman terjadinya bencana tsunami setelah Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi.

Hal ini dikatakan Badan Meteorologi Jepang, yang menyebutkan kemungkinan tsunami sedang dipantau setelah Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022) dini hari.

Meski demikian, Peneliti Bencana Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Dr Ir Amien Widodo MSi mengatakan, erupsi yang terjadi saat ini tiddak akan sampai ke lautan.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Peringatkan Suami Istri Dilarang Melakukan Hubungan Seksual di Waktu Ini, Ternyata Ada Bahaya Menanti

Dia menepis mengenai pemberitaan kewaspadaan Jepang akan Tsunami akibat erupsi Gunung Semeru.

"Tidak ada kemungkinan sampai Tsunami ataupun letusan yang sampai lautan," ungkap Pakar Geologi ITS ini dilansir dari Surya.co.id.

Amin menjelaskan, gunung berapi di darat seperti Semeru memiliki lahar yang tidak akan sampai pada bibir pantai.

"Sudutnya sudah datar sehingga tidak akan mungkin meletus sampai bibir pantai juga nggak mungkin. karena energinya berkurang," tegasnya.

Menurutnya, pemicu tsunami terjadi jika gunung yang meletus berada di lautan seperti Krakatau dan gunung api dasar laut di pasifik.

BNPB
BNPB

Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terpantau dari CCTV Pos Pantau PVMBG Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 06.30 WIB

"Jepang memang mewaspadai karena khawatir akan ada Tsunami karena ada gunung berapi di Pasifik yang bersebelahan dengan Jepang, yakni gunung Hunga di pulau Tonga," lanjutnya.

Untuk saat ini status gunung Semeru paling akurat hanya bisa diberikan pos pantau.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengeluarkan erupsi, guguran awan panas sejauh 7 KM, Minggu (4/12/2022).

Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, mencatat, awan panas guguran dari puncak Gunung Semeru memiliki kolom abu berwarna kelabu.

Intensitas terpantau sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Lalu, sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Baca Juga: Simak Arti Kedutan di Pundak, Primbon Jawa Ramalkan Harus Hati-hati Karena Jadi Pertanda Buruk yang Berkaitan dengan Keluarga

PVMBG mengimbau warga tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.

"Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber tribunnews, kontan