Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Kasus wanita minta mahar nikah sertifikat rumah hingga berujung gagal nikah hingga kini masih menjadi sorotan.
Sebelumnya dikabarkan, kisah Yessy dan Ryan Dono batal menikah pada 26 November 2022 viral di media sosial.
Hal itu lantaran Yessy dan Ryan Dono membuat konten gagal nikah di TikTok.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunStyle, 6 Desember 2022, dalam kontennya, Ryan menangis karena batal menikah dengan wanita impiannya, Yessy.
Pernikahan itu batal h-3 usai Yessy secara mendadak minta mahar berupa sertifikat rumah.
Sebelum meminta mahar sertifikat rumah, rupanya orangtua dari Ryan Dono sempat menawarkan seperangkat alat sholat sebagai mahar, tapi Yessi, sang calon pengantin wanita menolaknya.
Dituding tega membatalkan pernikahan karena tak diberikan sertifikat rumah, Yessy membantahnya.
Dalam podcast di kanal Youtube Denny Sumargo, Yessy menyebut pernikahannya batal karena ada ketidakcocokan antara keluarganya dan keluarga Ryan.
Faktor lainnya adalah karena Yessy merasa Ryan belum dewasa dengan tidak pernah berusaha menyatukan keluarganya dan keluarga Yessy.
Bahkan Yessy menyebut Ryan dan keluarga belum pernah melamarnya secara resmi hingga mendekati hari pernikahan.
"Namanya hubungan kan pasti antar keluarga ada aja perselisihannya.
Aku berjuang sendiri, aku penginnya pihak si Ryan berjuang bareng-bareng, ngeklopin orangtua, ternyata Ryan belum dewasa," ungkap Yessy dikutip TribunStyle.com, Rabu, (7/12/2022).
"Orangtuamu setuju enggak ?" tanya Denny Sumargo.
"Awalnya belum setuju. Karena orangtua Yessy apa kata Yessy.
Aku ke orangtua dia layaknya kita pengin gabung ke keluarga dia pasti mendekatkan diri.
Tapi dia ke keluarga aku itu membatasi diri. Karena mamanya agak ngebatasin itu," tutur Yessy.
Mendengar penjelasan Yessy, ibunda Ryan membantahnya dengan tegas.
Sani, Ibunda Ryan lantas bercerita bahwa sejak anaknya dan Yessy menjalin hubungan selama enam bulan, ia telah datang ke rumah calon besannya.
Namun kala itu, respon orangtua Yessy kurang baik dan malah terkesan menghina orangtua Ryan.
"Mereka bilang belum ada minta, meminta datang ke rumah. Ryan tuh belum pernah sama keluarga minta," ujar Denny Sumargo.
"Yessy bilang enggak ada nyolek, konfirmasi, runding, astaghfirullah, aku ke situ (ke rumah Yessy) empat kali. Sampai bawa tokoh, wakil dayat, bu lurah, ke situ tujuannya apa ? main doang ? Orangtua Yessy harusnya (bertanya) respon," ungkap Sani seraya menangis.
"Lah waktu ke rumah?" tanya Denny Sumargo.
"Enggak ada penyelesaian yang benar," imbuh Sani.
Tak menyerah, Sani dan keluarganya kembali datang ke rumah Yessy untuk membicarakan hubungan anak-anak mereka.
Di momen itu, mulai ada titik terang orangtua Yessy menyerahkan urusan pernikahan kepada Yessy.
Mendapat jawaban itu, Sani pun langsung merencanakan pernikahan dengan melibatkan Yessy dan Ryan Dono.
Tolak Mahar Seperangkat Alat Sholat
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor, 6 Desember 2022, rajin berkomunikasi dengan calon menantunya, Sani selalu berunding dengan Yessy terkait persiapan pernikahan.
Bahkan ibunda Ryan yang berinisiatif menawarkan mahar untuk pernikahan putranya dengan Yessy.
Mahar yang ditawarkan Sani waktu itu adalah seperangkat alat sholat.
Diberi tawaran oleh calon mertua, Yessy menolaknya.
Kepada Denny Sumargo, Sani pun mengungkap percakapannya dengan Yessy kala itu.
"Tiga bulan lalu setelah prewedding itu dia mintanya uang. Tadinya gini 'neng, mamah mau kasih untuk mas kawinnya seperangkat alat sholat', ibu bilang ke Yessy," ungkap Sani.
"Duh mah keberatan kalau seperangkat alat sholat," jawab Yessy.
"Loh kenapa ?" tanya ibunda Ryan.
"Takut enggak bisa dijalaninnya, nanti Yessy ikut dosa, Ryan ikut dosa," tutur Yessy.
"Kalau umat islam emang wajib sholat. Kenapa keberatan ?" imbuh Sani.
"Enggak lah, berat itu mah, mending uang, uang nilai tanggal, bulan, tahun," ujar Yessy.
Atas penjelasan calon mantunya, Sani setuju.
Dalam penjelasannya itu, Sani juga membantah mas kawin yang tertulis di buku nikah untuk Yessy sebesar Rp 200 juta.
Sebab yang benar adalah Yessy meminta mahar Rp 261.122.
"Ada rumor Rp 200 juta ?" tanya Denny Sumargo.
"Enggak ada, itu salah bahasa, enggak ada, adanya mahar sesuai tanggal aja," imbuh Sani.
Menyambung cerita sang ibu, Ryan Dono mengungkap fakta soal mahar sertifikat rumah.
Dituding pernah sesumbar bakal memberikan mahar berupa sertifikat rumah untuk Yessy, Ryan membantahnya.
Pegawai pabrik sepatu itu menyebut dirinya hanya pernah bilang bahwa sang ibu bakal memberikan rumah untuk tempat tinggal mereka usai menikah.
Namun tempat tinggal itu bukannya dijadikan mahar, hanya sebagai hadiah dari ibunda Ryan.
"Kamu pernah janjiin mau ngasih ( sertifikat rumah) ?" tanya Denny Sumargo.
"Pernah, dari awal aku ngomong 'kalau udah nikah, rumah mah ada buat kita berdua'. (jawab Yessy) 'enggak mau'.
Tiba-tiba waktu udah dekat sekali (waktu pernikahan), ( Yessy minta) si sertifikat mau dituangkan di buku nikah. Itu kan beda namanya mahar, itu kan mama ngasih," pungkas Ryan.
"Dilarikannya ke mahar itu dalam arti mahar itu hak istri.
Makanya ibu enggak mau. Jangankan ibu, anak ibu juga enggak ada hak kalau dimaskawinkan," timpal sang ibu.
"Bukannya cewek kalau dijanjiin gitu bukannya selalu nagih ?" tanya Denny lagi.
"Ini bukan janji ke mahar, (tapi) mau ngasih untuk berdua, ketimbang rumah kosong," pungkas Sani.
(*)