Klaim Beberapa Kesaksian yang Keluar dari Mulut Putri Candrawathi Tidak Sesuai Fakta, Bharada E Sebut Istri Ferdy Sambo Sebenarnya Tahu Skenario Pembunuhan: Seandainya CCTV Ada...

Selasa, 13 Desember 2022 | 19:42
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO dan Kompas TV/Antara

Putri Candrawathi dan Bharada E

GridHot.ID - Putri Candrawathi hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf, pada Senin (12/12/2022).

Dalam sidang tersebut,Putri Candrawathitersebut memberikan beberapa pengakuan, termasuk soalperempuan yang disebut Bharada E keluar dari rumah Ferdy Sambo seraya menangis hingga skenario pembunuhan Brigadir J.

Dilansir dari Kompas.com,Putri Candrawathi mengaku tak tahu menahu soal perempuan yang disebut Bharada E keluar dari rumahnya seraya menangis.

"Kemarin ada kesaksian yang mengatakan sebelum peristiwa ini saudra pernah ngajak Yosua dan Richard keliling sambil membawa senjata api terus tidak jelas ke mana akhirnya kembali ke Jalan Bangka, saudara bertemu dengan suami saudara,” kata hakim Wahyu.

"Pada saat itu keluarlah seorang perempuan dari rumah di jalan Bangka, tahu enggak peristiwa itu?" tanya hakim.

"Tidak, Yang Mulia," jawab Putri.

Dilansir dari Kompas TV, Bharada E menanggapi kesaksian yang disampaikan Putri Candrawathi saat dihadirkan sebagai saksi pada Senin (12/12/2022).

Bharada E mencatat ada beberapa kesaksian yang disampaikan istri Ferdy Sambo itu tidak sesuai dengan fakta yang terjadi menurut versinya.

"Untuk keterangan dari saksi PC (Putri Candrawathi), ada beberapa yang saya catat Yang Mulia yang menurut saya tidak sesuai atau Saudara PC sendiri yang lupa," kata Bharada E dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Bharada E mengungkapkan, kesaksian Putri Candrawathi yang tidak sesuai itu adalah terkait peristiwa perempuan menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Bharada E menjelaskan, awalnya ia diminta ikut oleh Putri Candrawathi untuk mengelilingi daerah Kemang, Jakarta Selatan sampai akhirnya balik ke rumah di Jalan Bangka.

Baca Juga: Hakim Ketua Wahyu Imam Santoso Sampai Gemas, Putri Candrawathi Ngaku Tak Lihat Jenazah Brigiadir J Usai Penembakan, Respon Istri Ferdy Sambo Dipertanyakan

"Pada saat itu, saya diajak Ibu PC sendiri. Di mobil satunya ada Bang Matius dan Yosua serta anaknya, Mba Datia,” ujar Bharada E.

“Kami ke arah Jalan Kemang Yang Mulia, mutar-mutar Jalan Kemang sampai akhirnya kami balik ke arah Jalan Bangka, ke rumah Bangka.”

Menurut Bharada E, waktu itu ia melihat di rumah Bangka sudah ada Ferdy Sambo bersama rekannya bernama Koh Elben. Di rumah Bangka itu, kata Bharada E, hanya boleh dijaga dua ajudan, Mathius dan Yosua.

"Selain dari itu, baik ajudan dan ART, kami disuruh menunggu di pagar, di luar, di samping. Karena pada saat itu saya di luar, saya lihat sendiri perempuan keluar dari rumah Yang Mulia, menangis," ujar Bharada E.

Kesaksian Putri Candrawathi selanjutnya yang tak sesuai, kata Bharada E, yakni terkait pengakuan Putri Candrawathi yang tidur selama perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Padahal, kata Bharada E, ia sempat meminta petunjuk apakah perlu ajudan menyiapkan tes polymerase chain reaction (PCR) pengecekan Covid-19 di Rumah Saguling.

"Saya minta petunjuk ke Ibu, mohon petunjuk ibu untuk PCR dilaksanakan di mana," ujar Bharada E.

Ketiga, Bharad E meluruskan keterangan Putri Chandrawati yang mengaku tidak mengajaknya menyimpan senjata ke lemari penyimpanan di lantai 3 rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.

"Ibu PC membantah dan mengatakan lupa saat beliau mengajak saya menyimpan senjata ke kamar di lantai 3 dan tadi sudah ditanyakan dari JPU bagaimana saya mengetahui letak lemari di situ Yang Mulia," ujar dia.

Berikutnya, Bharada E membantah keterangan Putri Chandrawati yang mengaku tidak tahu soal skenario pembunuhan Brigadir J yang telah dibahas di Saguling.

Menurut Bharada E, ketika rencana pembunuhan disampaikan oleh Ferdy Sambo, ada Putri Candrawathi di tempat tersebut.

Baca Juga: Bharada E Nahan Tangis di depan Ling Ling Sang Tunangan, Richard Eliezer: Maaf Kalau Kita Batal Nikah

"Pada saat Pak FS menjelaskan tentang skenario serta menyuruh saya menembak Yosua pada waktu itu Ibu PC ada di situ,” ujarnya.

Tak hanya itu, kata Bharada E, pada saat dirinya mengisi peluru dan amunisi, Putri Candrawathi juga berada di lokasi dan mengetahuinya.

Bharada E lalu mengatakan seandainya ada CCTV di rumah Saguling serta Jalan Bangka, Putri Candrawathi tentu tidakberani berbohong.

"Seandainya CCTV lantai dua dan lantai tiga rumah Saguling serta jalan Bangka itu ada, mungkin semuanya akan lebih terang dan ibu mungkin tidak berani bohong di depan pengadilan," kata Bharada E. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Kompas TV