Dari Sales Sampai Jasa Pengamanan, 9 Pekerjaan Ini Disebut Menteri Erick Thohir Bakal Mulai Lenyap Perlahan di Tahun 2023, Apa Profesi yang Paling Gampang Dapat Kerjaan?

Jumat, 16 Desember 2022 | 07:42
Grid.ID/Fidiah Nuzul Aini

Erick Thohir temui awak media usai akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Gridhot.ID - Tahun 2022 ini memang cukup kelam bagi dunia kerja.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dilaporkan dalam masa satu tahun tersebut banyak perusahaan terutama startup melakukan PHK massal.

Sebut saja GoTo yang melakukan PHK ke 1.300 karyawannya lalu kemudian Shopee yang melakukan pengurangan hingga 3% karyawannya.

RuangGuru juga dilaporkan melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya karena ketidakpastian ekonomi global.

Diisukan memang ada beberapa pekerjaan yang akan segera tergantikan nantinya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com dalam artikel yang berbeda, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap ada 9 jenis pekerjaan yang berpotensi hilang pada tahun 2030.

Ia mengatakan, sejumlah pekerjaan bakal hilang seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat.

"Dengan digitalisasi akan banyak pekerjaan yang hilang, jenis usaha berubah," paparnya dalam Kuliah Umum Kebangsaan Kerja Besar untuk Indonesia maju yang digelar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Juni 2022 lalu.

Erick memaparkan, studi di 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jerman dan Australia bahkan telah menyatakan bahwa banyak pekerjaan yang akan hilang. “Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta,” imbuhnya.

Bila bicara infrastruktur dan digitalisasi, lanjut Erick, Indonesia memang termasuk salah satu negara yang paling maju. Namun, bila bicara soal "skill labour", Erick mengatakan Indonesia tertinggal.

"Tadi saya bicara dengan Pak Rektor, saya bicara dengan banyak Rektor dan saya sering diundang tidak hanya di perguruan tinggi dan juga pesantren. Kita tidak pernah duduk yang namanya link and match kita, menyambungkan siapa yang lulus siapa yang akan mendapat pekerjaan ke depan, padahal dengan digitalisasi akan banyak pekerjaan yang hilang, jenis usaha berubah," paparnya.

Baca Juga: Teddy Pardiyana Sebut Rizky Febian Cuma Jadi Peluru di Kasus Penggelapan Aset, Ancam Bakal Bongkar Biang Kerok Sebenarnya Usai Susah Cari Duit Gara-gara Jadi Tahanan Kota

Erick pun mengungkap daftar pekerjaan yang berpotensi hilang di tahun 2030, yaitu:

1. Tenaga jasa penyiapan makanan.

2. Tenaga administrasi perkantoran.

3. Tenaga jasa transportasi.

4. Tenaga produksi manufaktur non-auto.

5. Construction and extraction (konstruksi dan ekstraksi).

6. Traditional farming, fishing and forestry (pertanian, perikanan dan kehutanan yang masih tradisional)

7. Sales dan bidang terkait.

8. Social media manager.

9. Jasa pengamanan.

Karena itu, Erick mendorong Perguruan Tinggi untuk bersiap diri, menghadapi kondisi pekerjaan yang diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun ke depan. Di samping akan ada 17 juta pekerjaan baru di bidang teknologi.

Baca Juga: Teddy Pardiyana Sebut Rizky Febian Cuma Jadi Peluru di Kasus Penggelapan Aset, Ancam Bakal Bongkar Biang Kerok Sebenarnya Usai Susah Cari Duit Gara-gara Jadi Tahanan Kota

"Semua akan teknologi, mau pendidikan, pertanian, pertambangan," tuturnya.

Erick memaparkan, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang Tech-Savy atau melek teknologi di tahun 2024.

Ia berharap UPI dan perguruan tinggi lainnya dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Ini era yang berbeda. Kita perlu yang namanya data scientist, AI expert dan game developer," ujarnya.

Erick juga menyebutkan sejumlah pekerjaan lain yang paling banyak mencari tenaga kerja atau talenta digital di masa depan, yakni:

1. Data Scientist dan Data Analysts.

2. Spesialis artificial intelligence (AI).

3. Software dan game developer.

4. Analis Big Data.

5. Block chain developer.

6. Market research.

7. Digital Marketing.

8. Biotechnology.

9. Digital content (Youtuber, TikTok)

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kompas