Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad membongkar ciri-ciri orang yang meninggal dengan husnul khatimah.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan ternyata ada ciri khusus yang akan muncul tepat sebelum ruh sang jenazah dicabut.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Abdul Somad tentang kematian husnul khatimah bagi umat Muslim.
Dikutip Gridhot dari laman resmi Kemdikbud, husnul khatimah merupakan sebuah akhir hidup yang terbaik bagi umat Muslim.
Ustaz H. Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. menjelaskan tanda-tanda seseorang yang matinya ideal atau husnul khatimah, yakni ketika meninggal tidak melakukan perbuatan syirik, mengucapkan syahadat ketika meninggal (pada saat sakaratul maut), mengerjakan amal saleh, syahid fi sabilillah, mati karena musibah (tenggelam, tertimpa reruntuhan, tanah longsor, dan terbakar), perempuan yang meninggal karena melahirkan, dan yang terakhir, seseorang yang meninggal karena mempertahankan hartanya.
Kematian memang suatu hal yang sudah pasti akan dialami setiap manusia di bumi iini.
Manusia ada baiknya untuk terus mencari dan melakukan kebaikan selama masih diberi kesempatan untuk bisa hidup di dunia.
Hal-hal tersebut akan menjadi bekal dan dipercaya bisa membuat kematian manusia menjadi husnul khatimah.
Ustaz Abdul Somad juga ikut memberikan komentarnya mengenai hal ini.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad sebagaimana dikutip Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube Topan petir90 yang diunggah pada 7 Juni 2019 lalu.
Dikutip Gridhot dari Bangka Pos, Ustaz Abdul Somad mengatakan, bahwa mengapa orang yang ketika dicabut nyawanya, mata sering melotot.
Adapun seseorang yang sedang dicabut nyawa, adalah berawal dari ujung kaki lalu bertahap ke atas.
Sebab, kata Ustadz Abdul Somad, seseorang itu menjadi melotot karena melihat ruhnya keluar.
Inilah ciri-ciri orang meninggal secara husnul khotimah, dapat diperhatikan dari munculnya keringat.
Menurut Ustaz Abdul Somad, salah satu ciri mengalami husnul khotimah, adalah keluar keringat dari jabin (sambil menunjuk di atas alis).
"Ternyata sebelum meninggal, malaikat mengepakkan sayapnya, memperlihatkan kepada orang tersebut, inilah tempatmu di surga," beber Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad melanjutkan, seseorang yang akan meninggal itu melihat tempatnya di surga nanti, ia merasa malu kepada Allah SWT.
Sebab, orang tersebut merasa, shalat tidak seberapa, puasa sunnah tidak seberapa, ilmu tidak seberapa, amal tidak banyak, tetapi masuk ke dalam surga.
"Itulah respons malu ketika orang akan meninggal dunia, berupa keringat.
Orang beriman, saat ruhnya keluar, ruhnya seperti embun yang menetes dari ujung daun," ungkap Ustaz Abdul Somad menjelaskan.
(*)