Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad kini membahas masalah utang yang bisa terbawa sampai ke akhirat.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan tentang ganjaran bagi mereka yang tidak membayar utangnya meski sudah meninggal dunia.
Ustaz Abdul Somad menjelasakan mereka yang tidak membayar utang akan mendapat balasan di akhirat meskipun sudah rajin ibadah di dunia.
Dikutip Gridhot dari laman wikipedianya, utang adalah sesuatu yang dipinjam baik berupa uang maupun benda.
Utang memang bisa menjadi masalah bagi banyak orang.
Namun perlu ada usaha keras agar utang bisa perlahan lunas.
Utang sendiri juga wajib dilunasi hingga tuntas.
Bagi umat muslim, masalah utang ini memang sudah dijelaskan dengan gamblang di berbagai aspek.
Bahkan utang juga akan dibahas ketika manusia yang sudah meninggal baru masuk ke akhirat.
Dikutip Gridhot dari Bangka POS, dalam sebuah ceramah Ustaz Abdul Somad, menjelaskan hal yang terjadi di akhirat kelak akibat tidak bayar utang selama di dunia.
Hal itu dia beberkan dalam kanal YouTube Zech Channel yang diunggah 7 Mei 2020.
Pertama-tama mengingatkan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan pasti ada akibatnya.
Khususnya jika tidak membayar utang.
Selain di dunia, orang yang tidak membayar atau melunasi utang akan memperoleh balasan di akhirat.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan perihal Quran Surah Al Baqarah ayat 282 menerangkan mengenai bagaimana membayar utang.
"Shalatnya banyak, puasanya banyak, dzikirnya banyak, baca Qurannya khatam, tapi kalau utang tak dibayar, di akhirat akan dapat balasan," kata Ustaz Abdul Somad.
UAS menyebutkan bahwa orang yang mati syahid tidak merasakan sakaratul maut.
Selain itu tidak merasakan azab kubur, tidak merasakan hisab, dan ia langsung masuk surga.
Lain halnya jika ia masih memiliki utang.
"Makanya kalau ada orang yang menagih utang, itu tidak pelit.
Tetapi dia sedang menyelamatkan saudaranya dari makan haram," jelas Ustaz Abdul Somad.
QS AL Baqarah ayat 282 menyebutkan, setiap orang yang percaya bahwa setelah kematiannya ia akan hidup lagi.
menghadap Allah, dan jika menjalin transaksi utang piutang sampai batas waktu tertentu, maka tulislah.
Ustaz Abdul Somad memberikan contoh misalnya, si A berutang Rp 500 ribu kepada si B.
"Maka, si A harus menulis utangnya di atas kertas, saya utang kepada si B sebesar Rp 500 ribu dan akan saya bayar pada bulan Mei tahun ini, misalnya," kata UAS.
Orang yang memberikan utang juga berkewajiban untuk menagihnya.
Apabila orang yang ditagih tidak mampu membayar, maka orang yang meminjamkan berhak untuk menyedekahkan utang tersebut pada dirinya.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa utang itu dalam Islam adalah tolong menolong.
"Jadi dalam Islam utang piutang itu adalah ajaran tolong menolong dan tertulis dalam Quran," jelas Ustaz Abdul Somad.
Tetapi dia mengingatkan jangan sampai tidak mendidik dengan adanya utang piutang ini.
(*)