GridHot.ID - Asam lambung kambuh biasa ditandai dengan mual dan sering bersendawa.
Asam lambung tinggi bisa dipengarungi oleh pola makan yang buruk.
Umumnya, orang-orang yang menderita asam lambung tinggi mengonsumsi obat kimia untuk meredakan gejala dan kadar asam lambung.
Seperti dilansir dari TribunPontianak, gaya hidup untuk mencegah asam lambung tinggi para penderita asam lambung sebaiknya menjalankan diet sehat dan gaya hidup sehat.
Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol kadar asam lambung.
Tentu saja, asam lambung naik menyebabkan rasa tidaak nyaman, hingga membuat seseorang merasakan nyeri dada, batuk, kembung mual hingga muntah.
Asam lambung bisa kambuh kapan saja, karena alasan yang beragam.
Asam lambung sering menyerang siapa saja dan kapan saja tanpa batasan waktu.
Bagi orang yang mempunyai asam lambung akut, biasanya akan sulit untuk fokus bekerja atau beraktivitas seperti biasanya.
Sejumlah orang pernah merasakan bagian dada atau tenggorokannya terasa panas mirip terbakar setelah mengonsumsi asupan tertentu karena asam lambung naik.
Kondisi asam lambung naik (refluks) dari perut ke kerongkongan tersebut apabila hanya sesekali umumnya normal.
Namun, apabila asam lambung naik dengan intensitas lebih dari dua kali per minggu dalam rentang waktu yang cukup lama, kondisi tersebut bisa menyebabkan kanker kerongkongan (kanker esofagus).
Asam lambung naik terjadi ketika klep di ujung kerongkongan yang seharusnya menutup saat makanan masuk tidak bekerja optimal, sehingga asam lambung akan mengalir kembali ke mulut dan tenggorokan.
Jika kondisi sering terjadi, setidaknya satu atau dua minggu sekali, dan kondisinya lebih parah, kita mungkin sudah mengalami Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD ).
Pemeriksaan dokter dan pengobatan dapat membantu mengatasi masalah ini. Namun, pengobatan juga perlu disertai perubahan gaya hidup untuk mengatasi asam lambung naik, di antaranya:
1. Tidak tidur dalam kondisi perut penuh
Menurut WebMD, mengonsumsi makanan setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur akan memberikan waktu makanan untuk dicerna dengan baik dan keluar dari perut.
Dengan begitu, tingkat keasaman juga akan menurun sebelum kita berada di posisi berbaring, di mana heartburn lebih mungkin terjadi.
2. Tidak makan berlebihan
Pada penderita asam lambung, klep yang berada di ujung kerongkongan sering kali longgar atau tidak bisa tertutup dengan sempurna, menyebabkan asam lambung dapat mengalir kembali ke mulut dan tenggorokan.
Oleh karena itu, biasakan tidak makan berlebihan.
Makanlah dalam porsi yang lebih kecil dan lebih sering, misalnya empat atau lima kali sehari, daripada satu kali makan besar.
3. Makan perlahan
Makanan yang sudah dikunyah dengan baik akan mempermudah proses pencernaan.
Jadi, sebaiknya makan secara perlahan dan kunyah makanan dengan sempurna. Ini akan memberikan kesempatan pada enzim yang ada di air liur untuk bercampur dengan makanan sehingga makkanan lebih mudah dicerna.
Memotong makanan kecil-kecil juga bisa membantu makanan lebih mudah dicerna.
4. Hindari pemicu heartburn
Heartburn adalah gejala asam lambung naik yang paling umum terjadi.
Untuk menghindarinya, hindari makanan pemicu heartburn seperti bawang, cokelat, minuman dengan kafein, buah-buahan atau jus sitrus, tomat, serta makanan tinggi lemak dan makanan pedas.
Mencatat asupan makanan juga bisa membantu mengenali makanan mana yang secara khusus memicu heartburn yang kita alami.
5. Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal bisa menjadi salah satu cara mencegah asam lambung naik.
Menurut Mayo Clinic, kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan dan dorongan lebih ke bagian perut, yang pada akhirnya juga dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
6. Berhenti merokok
Nikotin dalam rokok bisa melemahkan otot klep di bagian bawah kerongkongan.
Jika klep tersebut dapat tertutup dengan baik, kita dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
7. Menaikkan kepala ketika tidur
Jika gejala heartburn kerap terjadi ketika tidur, cobalah meletakkan balok kayu atau benda lain di bawah kaki tempat tidur sehingga bagian ujung kepala dapat sedikit terangkat 15-22 cm.
Jika hal itu sulit dilakukan, cobalah menyelipkan ganjalan di bawah tempat tidur untuk mengangkat tubuh dari pinggang ke atas.
Tak perlu mengangkat kepala dengan bantal karena tidak cukup efektif mencegah gejala asam lambung naik.
8. Menggunakan pakaian longgar
Usahakan menghindari pakaian ketat, terutama ketat pada bagian lambung dan ulu hati.
Jika mengenakan ikat pinggang, misalnya, usahakan melonggarkannya ketika makan untuk memastikan tidak ada penghalang bagi makanan untuk turun ke lambung.
9. Membuat catatan heartburn
Jika kerap mengalami heartburn namun tidak mengetahui pemicunya, usahakan membuat catatan tersendiri.
Mencatat kapan gejala asam lambung naik muncul dapat membantu kita mengenali pemicunya dan mengatasi asam lambung naik di lain waktu.
(*)