GridHot.ID - Ningsih Tinampi, ahli pengobatan alternatif yang dalam sejumlah aksinya kerap membasmu dukun ternyata sudah menjadi seorang ibu Bhayangkari.
Ahli pengobatan alternatif Ningsih Tinampi selama ini dikenal sebagai seorang janda yang memiliki kemampuan mengobati pasien yang datang ke rumahnya.
Pengobatan alternatif dan pengobatan spiritual yang dilakukan Ningsih Tinampi membuat wanita asal Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan ini sangat terkenal.
Dilansir dari Tribunmadura.com, nama Ningsih Tinampi cukup terkenal dan viral di media sosial.
Bahkan, saat ini, akun Youtube milik Ningsih Tinampi setidaknya sudah memiliki subscriber mencapai lebih dari 3,46 juta, dengan jumlah video yang diupload mencapai ribuan video.
Perempuan asal di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini sering mengunggah sejumlah proses pengobatan yang dilakukannya ke sebuah akun YouTube hingga tersebar viral.
Lantas siapakah sebenarnya Ningsih Tinampi ?
Ningsih Tinampi berkisah perjalanannya menjadi pengobat penyakit non medis tidak lepas dari masalah keluarga yang dialaminya.
Saat itu, ia merasa galau dan sedih karena sang suami 'ibaratnya' punya selingkuhan.
Suami yang selama ini jadi pria yang sangat setia, sayang pada anak dan keluarga, jadi sosok 'orang lain' dalam kehidupan Ningsih Tinampi.
Ia pun berusaha menyembuhkan sang suami dengan mendatangi beberapa dukun.
"Pokoknya berawal dari suamiku. Dia ibaratnya punya selingkuhan. Terus aku kondisinya galau banget. Sedih banget, ya gitu lah."
"Setiap hari mendukun (datang ke dukun), satu hari dukunnya sampai enam, empat. Sampai menghabiskan Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per hari."
"Gimana caranya suamiku sembuh,” katanya, melansir TribunKaltim.co berjudul Biografi Ningsih Tinampi Fakta-fakta Pengobatan Serta Perjalanan Hidup Sebelum jadi 'Orang Pintar'.
Di tengah pencariannya akan kesembuhan suaminya itu, Ningsih akhirnya bertemu dengan seseorang.
Seseorang itu mengatakan, sang suami tidak bisa disembuhkan karena penyakit non medis yang bersarang di tubuhnya sudah banyak.
Hal itu merupakan cobaan bagi Ningsih Tinampi.
Seseorang itu juga mengatakan, di dalam diri Ningsih Tinampi terdapat kekuatan yang dapat menyembuhkan penyakit non medis.
“Yang namanya Pak Damon ini bilang begini, jangan diobati suaminya."
"Karena ada satu ilmu yang sampeyan punya sejak sampeyan ada di dalam kandungan,” kata Ningsih menirukan perkataan seseorang yang ditemuinya.
Kekuatan itu sudah berusaha masuk ke dalam dirinya sejak berusia 35 tahun.
Namun, kekuatan itu tidak kunjung bisa menyatu dengan diri Ningsih.
Akhirnya ia menyadari, kehilangan suami adalah cobaan baginya.
“Ujiannya berat banget, suami yang sangat setia, sayang banget sama anak dan keluarga, akhirnya jadi siluman di dalam keluarga."
"Bahkan saya mau dibunuh. Tidak mau menghiraukan anak. Hilang lah semuanya,” katanya.
“Ternyata kejadian ini menuntun saya ke dukun-dukun dengan tujuan supaya ada yang bisa membantu ilmu itu masuk ke badanku,” katanya.
Ningsih mengatakan, ilmu yang didapatnya ini adalah ilmu Al Fatihah .
Ia selalu menggunakan surat pertama dalam Alquran itu sebagai doa penyembuh bagi pasien-pasiennya.
Lama menjanda, Ningsih Tinampi rupanya kini sudah menjadi seorang ibu Bhayangkari.
Wanita yang kerap dibanjiri pasien ini, diam-diam sudah menikah lagi dengan seorang polisi.
Meski telah menjadi ibu Bhayangkari, Ningsih Tinampi rupanya tak canggung mengobati pasiennya yang telah menanti.
Hal ini seperti dikutip Gridhot.ID dari kanal YouTube Ningsih Tinampi yang menguggah sebuah video pada 17 November 2022 lalu.
Ningsih Tinampi nampak mengobati pasien dengan baju seragam Bhayangkari.
Bahkan, Ningsih Tinampi kini telah memakai nama suaminya di belakang namanya.
Hal ini terlihat dari nama dada Ningsih Tinampi yang bertuliskan Ny. Ningsih Tinampi Agung.
Meski mengenakan baju seragam Bhayangkari berwarna pink, dengan kerudung yang senada, Ningsih Tinampi tak canggung mengobati pasiennya.
Ia juga tak sungkan menanyai latar belakang pasien yang akan diobatinya.
"Assalamualaikum bu Bhayangkari," ujar asisten Ningsih Tinampi membacakan komentar netizen.
"Pangling aku bu Ningsih," lanjut asisten Ningsih.
"Pangling bu Ningsih kalau pakai baju Bhayangkari," ujar asisten Ningsih.
"Dari santunan," jawab Ningsih Tinampi sembari mengobati pasiennya.
"Baru tau kalau bu Ningsih bu Bhayangkari," sambung asisten Ningsih membacakan komentar.
"Sama, saya juga baru tau," celetuk Ningsih Tinampi sembari tertawa.
Ningsih Tinampi rupanya baru selesai melakukan acara santunan bersama ibu-ibu Bhayangkari di SMP.
Meski belum sempat berganti seragam, Ningsih Tinampi rupanya tak mau pasiennya menanti kelamaan.
Ia langsung melakukan terapi pada orang-orang yang telah menantinya.
Saat ditanya apakah dirinya kegerahan mengobati sambil memakai seragam, Ningsih Tinampi menjawab jika dirinya sudah terbiasa kegerahan.(*)