Find Us On Social Media :

Gagal Tembak Jatuh Lima Drone Milik Pasukan Kim Jong-un di Langit Perbatasan Kota Seoul, Militer Korea Selatan Bakal Siapkan Senjata Mutakhir Ini Buat Pantau Aktivitas Korea Utara

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengibarkan bendera nasional selama upacara untuk merayakan Hari Pembebasan Korea dari penjajahan Jepang pada tahun 1945, di alun-alun kantor kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Senin, 15 Agustus 2022.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Militer Korea Selatan (Korsel) minta maaf karena gagal menembak jatuh lima drone Korea Utara (Korut) yang melintasi langit perbatasan bahkan mendekat ke ibu kota Seoul pada Senin (26/12/2022).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 27 Desember 2022, Seoul melepaskan tembakan peringatan dan mengirim jet serta helikopter serang untuk menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) milik pasukan Kim Jong Un, yang salah satunya terbang dekat ibu kota.

Meskipun pengejaran selama lima jam, drone tersebut dilaporkan semuanya kembali ke Korea Utara.

Presiden Korea Selatan mengatakan bahwa insiden tersebut menunjukkan kesiapan militer "sangat kurang."

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengklaim militernya dapat melawan "serangan drone yang menimbulkan ancaman nyata," tapi mengaku kemampuan pihaknya terbatas untuk mendeteksi dan menyerang drone mata-mata yang lebih kecil.

"Kurangnya kesiapan militer kami telah menimbulkan banyak kekhawatiran bagi masyarakat," pengakuan Kang Shin-chul, pejabat senior yang mewakili cabang utama angkatan bersenjata Korea Selatan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/12/2022) dilansir dari BBC.

Dia menambahkan bahwa militer akan "secara aktif menggunakan perangkat pendeteksi untuk menemukan pesawat tak berawak musuh dari tahap awal dan secara agresif mengerahkan aset serangan".

Koresponden BBC di Seoul, Jean Mackenzie, mengatakan kegagalan itu memprihatinkan. Pasalnya, drone yang terbang di dekat Seoul berpotensi menjalankan operasi pengawasan dan memotret area sensitif.

Dalam rapat kabinet pada Selasa (27/12/2022), Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan akan mempercepat pembentukan unit militer yang akan dilengkapi dengan drone siluman mutakhir untuk memantau fasilitas militer Korea Utara, sebagai tanggapan atas insiden Senin (26/12/2022).

Baca Juga: Konon Dianggap Sebagai Pertanda Buruk Bakal Adu Mulut, Simak Arti Kedutan di Tempurung Lutut Kanan Menurut Primbon Jawa

Dia juga menyalahkan pendahulunya, Moon Jae-in, atas kebijakan Korea Utara yang "berbahaya." Ia menyorot pakta militer antar-Korea 2018 yang melarang kegiatan bermusuhan di daerah perbatasan.