Find Us On Social Media :

Gara-gara Ponsel Ilegal, 89 Pasukan Rusia Meregang Nyawa Usai Diserang Roket Ukraina, Ini Balasan Tentara Vladimir Putin ke Rivalnya

Serangan roket tentara Ukraina ke pasukan Rusia.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Sebanyak 89 tentara Rusia tewas akibat serangan roket Ukraina di Makiivka, sebuah daerah di wilayah Donetsk yang dikuasai Moskwa, saat malam tahun baru.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 4 Januari 2022, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan, faktor utama dari serangan roket Ukraina itu disebabkan ada tentara Rusia yang menggunakan ponsel secara ilegal.

Kemenhan Rusia menambahkan, ada aturan di mana tentaranya dilarang menggunakan ponsel di medan perang, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (4/1/2023).

“Sudah jelas bahwa alasan utama dari apa yang terjadi adalah pengaktifan dan penggunaan, bertentangan dengan larangan, ponsel dari personel di zona jangkauan senjata musuh,” kata Kemenhan Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Faktor ini memungkinkan musuh dapat melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk serangan misil,” sambung Kemenhan Rusia. Reuters melaporkan, serangan roket tersebut terjadi tepat setelah malam pergantian tahun di sebuah bangunan sekolah yang diubah menjadi markas militer.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan bahwa 63 tentaranya tewas dalam serangan tersebut.

Kemenhan Rusia menuturkan, sebanyak empat roket dari HIMARS buatan AS menghantam gedung tersebut.

Akibat gempuran dan ledakan roket, langit-langit gedung runtuh. Kemenhan Rusia menambahkan, sebuah komisi dikirim untuk menyelidiki perkara serangan roket Ukraina di bangunan yang dipenuhi tentara Rusia tersebut.

Kemenhan Rusia menuturkan, sebagai balasannya, pihaknya meluncurkan serangan udara yang menyasar titik peralatan militer di dekat stasiun kereta api Druzhkivka di Donetsk.

Baca Juga: Bikin Gempar, Tegar Septian Sebut Anak Sarah Sheilka Bukan Darah Dagingnya: Baru Tahu Ternyata Aku Dibohongi

Rusia mengeklaim, serangan itu menewaskan hingga 200 personel Ukraina, menghancurkan empat peluncur HIMARS, dan menghancurkan lebih dari 800 roket.