Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Detik-detik penyelamatan tiga anggota TNI Kodim 0705/Magelang terhadap seorang anak bernama Aurelio Rafael Aditya (7) yang jatuh ke dalam sumur terjadi di area Taman Wisata Candi Borobudur.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 5 Januari 2022, aksi penyelamatan bocah tersebut berlangsung cukup dramatis.
Mereka hanya menggunakan alat seadanya untuk membantu korban naik dari dasar sumur.
Ketiga anggota TNI tersebut yakni Sersan dua (Serda) Rahman, Serda Wahyu Aji, dan Serda M. Subadar.
Sersan Dua (Serda) Rahman salah satu penyelemat yang masuk ke dalam sumur mengatakan, saat itu kondisi Candi Borobudur dalam masa ramai karena libur natal dan tahun baru (Nataru).
Ketiganya bertugas di Pos Terpadu untuk pengamanan di objek vital. Pos terpadu sendiri berada di area pintu utama masuk pengunjung.
"Kejadian itu siang hari, saat itu ada suara teriakan dari arah toilet, sekitar 50 meter dari Pos Terpadu. Orang-orang juga sudah ramai berkumpul di sana. Awalnya, saya mengira ada orang berkelahi. Lalu, kami berlari ke sana ternyata ada seorang anak masuk kedalam sumur," ujarnya saat konferensi pers di kantor TWC, pada Rabu (04/01/2023).
Tanpa menunggu lama, lanjutnya, dia langsung masuk ke dalam sumur dibantu dengan dua orang rekannya.
Dengan menggunakan selang air sepanjang 8 meter yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Untuk evakuasinya saya turun ke sumur menggunakan alat yaitu selang. Penggunaan selang itu spontan saja kebetulan ada di sekitar lokasi, untuk menyiram tanaman. Terus, dua senior saya yang menurunkan selang ke bawah. Terus saya menggunakan selang itu, memegang sambil memasukan kaki ke selang, bentuknya seperti huruf U," ungkapnya.
Saat sudah masuk ke dalam sumur, dia mengatakan, kondisi dalam sumur sangat gelap dan sempit.
Posisi anak berada di kedalam 6 meter, dan dalam kondisi tenggelam.
"Di bawah (sumur) gelap sekali, di situ lihat anaknya sudah tenggelam. Saya berhasil meraih bajunya, kemudian saya rangkul dengan menggendong anak itu. Anak itu sudah lemas," ujarnya.
Setelah berhasil menggendong korban, lanjutnya, selang pun langsung di tarik dari atas.
Sehingga, posisinya korban yang pertama sampai di atas permukaan.
"Proses evakuasinya dari masuk sampai berhasil ke luar sekitar 3 menitan,"tuturnya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 5 Januari 2022, General Manajer PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) Jamaludin Mawardi melanjutkan, proses evakuasi korban juga turut dibantu oleh pengunjung dan tim dari TWC yang juga berada di lokasi.
"Bocah itu berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat, dalam waktu cepat. Kondisi tidak ditemukan luka berat atau kritis. Tindakan medis anak itu langsung dilarikan ke Puskesmas Borobudur, lalu ke RSUD Merah Putih untuk pemeriksaan lanjutan," ujar Jamal.
Hasil pemeriksaan dokter, kata Jamal, kesehatan anak cukup sehat tidak ditemukan luka-luka dan paru-paru juga normal. Anak itu pun diperbolehkan pulang, bahkan ingin kembali berwisata ke Candi Borobudur.
Menurutnya, sumur itu awalnya dibangun untuk menyuplai air ke toilet. Namun, sekarang sudah tidak dipakai karena sudah ada bunker di Bukit Dagi yang menyediakan air untuk toliet-toilet di Taman Wisata Candi Borobudur.
"Sumur itu sebetulnya sudah tidak dipakai. Airnya masih ada, tapi suplai air toilet kita ambil dari bunker di Bukit Dagi. Sehingga sumur ditutup," ucap dia.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya sudah memperbaiki penutup sumur dan memberi pagar pembatas. Demikian juga dengan sumur-sumur lain yang ada di kompleks destinasi wisata super prioritas tersebut.
Selanjutnya, atas insiden itu serta antusias korban dan keluarganya yang masih ingin berwisata, pengelola memberikan kompensasi berupa tiket gratis.
"Keluarga menyampaikan terima kasih berkat kerja sama yang baik, termasuk dari unsur TNI, yang sigap menolong sehingga anak itu selamat," ucap Jamal.
(*)