Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Tiko (23) mengatakan dia ingin berziarah ke makam ayahnya.
Sejak 2010 Tiko merawat ibunya, Eny, yang mengalami gangguan jiwa di rumah megah terbengkalai.
Dilansit Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 8 Januari 2023, sebelumnya diketahui, Ibu Eny mengalami gangguan jiwa karena berpisah dengan ayahnya, Herman Moedji Susanto.
Setelah kisah Tiko viral, belakangan diketahui bahwa ayah Tiko ternyata sudah meninggal dunia pada tahun 2015.
Tiko mengungkap niatnya ziarah ke makam ayahnya kepada keluarga ayahnya, Uri, melalui sambungan telepon.
“Kalau ada kesempatan aku mau nengokin makam almarhum dengan niatan ziarah,” ujar Tiko dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pada Minggu (8/1/2023).
Uri, selaku perwakilan keluarga almarhum ayah Tiko menyambut baik keinginan pria berusia 23 tahun ini.
Uri bahkan meminta Tiko untuk bertemu keluarga di Surabaya agar bisa bersama-sama berkunjung ke makam ayahnya.
Menanggapi hal itu, Tiko bersyukur berkat kisahnya yang kini viral, ia jadi tahu latar belakang keluarganya. Termasuk soal ayahnya.
Ia bahkan berniat untuk bertemu langsung oleh keluarga ayahnya tersebut.
Sebab selama ini, Tiko hanya tinggal bersama ibunya tanpa mengetahui keberadaan ayah serta keluarga lainnya.
“Sebenarnya Alhamdullilah karena ini juga aku tahu keberadaan keluarga karena aku selama ini tinggal berdua aja sama Mama tanpa tahu kebenarannya.
Ya tahunya aku dirawat sana Mama sampai sekarang gitu,” ucap Tiko.
Tiko mengatakan, sampai saat ini memang belum ada keluarga yang menengok kondisinya dan sang ibu.
Ia bahkan tak tahu banyak soal latar belakang keluarganya, termasuk ayahnya yang memang belum pernah diceritakan oleh ibunya.
Oleh karena itu, Tiko minta maaf apabila selama ini pernyataannya tentang ayah menyakiti beberapa pihak keluarganya.
“Saat ini Mama di rumah sakit juga dari awal Mama kondisi kurang baik jadi mungkin kalaupun nanya cerita ke Mama.
Mama pun kondisinya kurang sehat jadi mohon maklum . Jadi mohon maaf sekali lagi,” tutur Tiko.
Komentar-komentar positif memenuhi video di kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi tersebut.
Sementara itu, untuk diketahui kondisi Ibu Eny kian membaik.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 9 Januari 2023, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Nikensari Koesrindartia, mengungkapkan kondisi Eny Sukaesih (59) alias Ibu Eny yang saat ini menjalani perawatan karena diduga depresi.
Nikensari mengatakan, kondisi Ibu Eny semakin membaik usai menjalani perawatan selama 11 hari sejak dievakuasi petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur pada 30 Desember 2022 lalu.
"Kondisi kesehatan pasien secara fisik dan psikis secara bertahap sedikit demi sedikit menuju ke arah yang lebih positif, baik," kata Nikensari di Jakarta, Senin (9/1/2023), seperti dikutip dari Antara.
Dua hari pertama menjalani perawatan, Ibu Eny mendapatkan penanganan jiwa dan fisik. Kini, ibunda dari Tiko itu telah dirawat di ruang inap jiwa.
Niken mengatakan, Ibu Eny masih harus menjalani perawatan lanjutan agar tim yang terdiri dari dokter spesialis jiwa, psikiater, dan psikoterapi, dapat melakukan observasi dan evaluasi.
Perawatan lanjutan tersebut, di antaranya penanganan fase akut atau kegawatdaruratan fisik dan jiwa, pemeriksaan klinik dan penunjang, serta pemberian terapi medis psikofarmaka atau obat-obatan.
Selama menjalani perawatan, kata Niken, Ibu Eny sudah bisa berkomunikasi pasif dan menanyakan anak serta mendiang suaminya. Selebihnya, Ibu Eny cenderung banyak diam dan menjawab seperlunya jika ditanya.
Niken juga menjelaskan bahwa pihak keluarga sudah bisa menjenguk Ibu Eny selama menjalani perawatan di RSKD Duren Sawit.
"Pasien boleh dijenguk sesuai jadwal dan peraturan, sekaligus mengevaluasi respon pasien ke 'caregiver'-nya (pengasuh). Putra atau keluarga," tutur Niken.
Diberitakan sebelumnya, kisah Ibu Eny dan Tiko viral di media sosial. Keduanya tinggal di sebuah rumah mewah di Kompleks PLN Klender, Cakung, Jakarta Timur.
Rumah mewah tersebut tampak terbengkalai dan tidak teraliri listrik. Tiko bahkan harus menadah hujan untuk keperluan mandi dan memasak. Keduanya menjalani kehidupan tersebut selama sekitar 12 tahun.
(*)