Serangan KKB Papua Meletus saat Panglima TNI dan Kapolri Datangi Bumi Cendrawasih: Sekolah Dihanguskan dan Pesawat Kargo Ditembaki

Selasa, 10 Januari 2023 | 19:42
Kolase KOMPAS TV dan Divisi Humas Polri

Asap membubung dari bangunan SMKN 1 Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar bangunan sekolah tersebut pada Senin (9/1/2023).

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua lagi-lagi melakukan aksi teror.

Melansir Antara News, KKB Papua melakukan aksi teror di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (9/1/2023).

KKB Papua membakar bangunan sekolah hingga menembak pesawat kargo saat hendak mendarat di Bandara Oksibil.

Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP David Bustomi mengakui bahwa ada laporan penembakan terhadap pesawat milik Ikairos sehingga pesawat yang membawa aneka barang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, langsung terbang balik.

"Memang pesawat kargo milik Ikairos ditembaki sekitar pukul 10.45 WIT dan pesawat terbang itu tidak jadi mendarat," kata dia kepada Antara pada Senin.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, gedung sekolah yang dibakar KKB Papua pada Senin adalah gedung sekolah SMK Negeri 1 Oksibil.

"Tadi sekitar pukul 10.00 WIT KKB melakukan pembakaran terhadap sekolah SMK Negeri 1 Oksibil," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, pada Senin.

Bangunan SMKN 1 Oksibil masih semipermanen sehingga cukup mudah dibakar.

Benny mengatakan, ketika personel keamanan tiba di lokasi, KKB sudah meninggalkan lokasi kejadian.

Sebagai informasi, situasi keamanan di Distrik Oksibil dalam tiga hari terakhir memang kurang kondusif setelah KKB berulah sejak Sabtu (7/1/2023).

Pada Sabtu, KKB mencegat tukang ojek di dekat SMKN 1 Oksibil dan melepaskan tembakan.

Baca Juga: KKB Papua Tembak Pesawat dan Bakar Sekolah di Oksibil, Langsung Ngacir Terbirit-birit ke Hutan Usai Aparat Kirim Kekuatan Penuh, Terungkap Sosok Pimpinan yang Jadi Biang Kerok

Ketika aparat keamanan datang ke lokasi, KKB menembaki mereka hingga menyebabkan tiga personel kepolisian terluka.

Bebarengan kunjungan Panglima TNI-Kapolri

Divisi Humas Polri

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pengarahannya kepada prajurit TNI-Polri di wilayah Papua, Senin (9/1/2023).

Melansir Kompas.com, serangan KKB itu justru kembali meletus saat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Bumi Cenderawasih.

Yudo yang didampingi kepala staf dari unsur tiga matra, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana Muhammad Ali, serta Listyo Sigit tiba di Papua, Minggu (8/1/2023).

Pada hari yang sama, mereka meresmikan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua yang baru di Koya Tengah, Jayapura, Papua.

Dalam sambutannya, Yudo Margono menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Papua merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang harus terus didorong bersama.

"Menjadi tantangan karena kondisi geografis dan konektivitas di beberapa wilayah di Papua masih cukup menyulitkan. Akan tetapi, tidak boleh menyerah karena pembangunan juga merupakan peluang untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian di Papua," kata Yudo.

Yudo mengatakan, pembangunan Mapolda baru adalah salah satu dari sekian banyak upaya pemerintah untuk terus membangun Papua.

"Pemerintah terus berupaya dan berkomitmen untuk membangun Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua," ujar dia.

Yudo mengatakan, Papua merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia.

"Dan sebagai Panglima TNI saya ingin melihat langsung situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada di lapangan," kata Yudo.

Baca Juga: KKB Papua Bawa 3 Pucuk Senjata Api Laras Panjang, Tiga Anggota Polisi Kembali Terluka Usai Kontak Tembak di Pegunungan Bintang, Ini Kronologi Awalnya

Dalam kesempatan itu, Yudo Margono juga menyatakan komitmen bahwa TNI siap membantu pemerintah daerah dan Polri untuk memajukan Papua.

"TNI akan membantu tugas pemerintah di daerah dan membantu Polri dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui operasi militer selain perang (OMSP)," kata Yudo.

Sementara itu, pada Senin kemarin, Yudo memberikan pengarahan ke prajurit TNI dan anggota Polri, bertempat di Aula di lapangan Paving Blok Makodam XVII/Cenderawasih, Papua.

"Tantangan tugas saat ini tidak ringan, baik penerapan Daerah Otonomi Baru (DOB), Pemilu, dan Pilkada serentak. Untuk itu, kita harus beradaptasi dengan situasi yang ada," ucap Yudo.

Pada hari yang sama, KKB justru kembali berulah, membakar sekolah, dan menembaki pesawat kargo di Oksibil.

Adapun kunjungan ke Papua merupakan janji Yudo Margono setelah dilantik menjadi Panglima TNI.

Yudo mengatakan, ia akan mengajak Kapolri dan kepala staf dari unsur tiga matra, yakni KSAD, KSAU, dan KSAL ke daerah-daerah rawan di Indonesia, termasuk Papua.

"Seperti yang saya sampaikan, yaitu awal tahun (2023). Kepala staf (tiga matra) sudah saya rapatkan kemarin, termasuk dukungan, dorongan logistik, dan sebagainya," ujar Yudo usai serah terima jabatan (sertijab) KSAL di Lapangan Trisila Markas Besar AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Dampak kunjungan Yudo

Melansir Kompas.com, Direktur Imparsial, Gufron Mabruri beberapa waktu lalu mengatakan, kunjungan Panglima TNI ke Papua itu harus dibarengi dengan evaluasi kebijakan dan operasi keamanan.

"Kalau enggak ada evaluasi dan koreksi, ya itu hanya jadi kunjungan simbolis saja dan enggak akan berdampak fundamental terhadap kebijakan keamanan di Papua," kata Gufron saat dihubungi, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Pernah Ikuti Pelantikan Panglima KKB Papua, Anton Gobay Kini Ditangkap Kepolisian Filipina Usai Terlibat Kasus Jual Beli Senjata, Irjen Pol Khrisna Murti: Masih Kita Dalami

Gufron mengatakan, kunjungan Panglima TNI itu akan berdampak jika ditujukan untuk mengevaluasi kebijakan keamanan. "

Evaluasi yang sifatnya komprehensif. Misalnya dari aspek kebijakan, legalitas, jumlah pasukan, operasi, akuntabilitas, dan sebagainya. Semua itu harus dievaluasi," ujar Gufron.

Menurut dia, evaluasi juga harus dilakukan agar pendekatan humanis yang selama ini didengungkan TNI tidak hanya dipandang sebagai pernyataan simbolis.

"Kalau pendekatan itu ingin benar-benar diwujudkan, saya kira itu enggak bisa dilakukan, kecuali dimulai dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pengamanan di Papua," kata Gufron.

"Kalau enggak ya, saya kira statement perubahan pendekatan yang selama ini disampaikan, termasuk oleh Pak Yudo, ini hanya statement simbolis, termasuk kunjungan yang akan dilakukan," ucap dia. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah