Brimob yang Tangkap Lukas Enembe Dilempar Batu, Begini Detik-detik Kericuhan Saat Gubernur Papua Diamankan, 1 Warga Sampai Tewas

Rabu, 11 Januari 2023 | 15:25
Kompas.com

Lukas Enembe ditangkap KPK.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi sejak 5 September 2022.

Lukas Enembe ditangkap saat berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 11.00 WIT.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 11 Januari 2023, sesaat setelah penangkapan Lukas Enembe, terjadi sejumlah gesekan di beberapa titik lokasi hingga menyebabkan jatuhnya satu korban jiwa.

Ditangkap dan dibawa ke Mako Brimob

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, mulanya Lukas Enembe dijemput paksa dari sebuah restoran dan dibawa ke Mako Brimob Kotaraja.

"Benar tadi (Lukas Enembe) dibawa ke Brimob," ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (10/1/2023). Di Mako Brimob, sempat terjadi gesekan antara sejumlah orang yang tak puas dengan penangkapan Lukas dengan anggota kepolisian.

Massa melempari anggota Brimob dengan batu hingga dua orang ditangkap.

"Tadi yang lempar-lempar di (Mako) Brimob ada dua orang yang kita amankan. Sudah diamankan, yang massa lempar ya. Kalau situasi di depan (Mako) Brimob sudah kembali normal," katanya.

Kapolda menegaskan polisi sudah berhasil menguasai situasi hingga aktivitas kembali berjalan normal.

Gesekan di Bandara Sentani, 1 tewas Keributan kembali terjadi ketika KPK membawa terbang Gubernur Papua Lukas Enembe menggunakan pesawat carteran.

Baca Juga: Tiba di RSPAD Gatot Soebroto, Lukas Enembe Ditangkap Usai Terjerat Dugaan Kasus Gratifikasi dan Suap, Ketua KPK: Segera Kami Lakukan Pemeriksaan

Lukas diterbangkan ke Manado, Sulawesi Utara dan selanjutnya dibawa ke Jakarta. Saat itu, sekelompok massa bertindak anarkistis di area Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Massa mencoba masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura dan mengancam dengan senjata tajam dan panah. Polisi lalu melepaskan tembakan. Satu warga tewas dan dua lainnya terluka.

"Iya betul ada satu korban meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).

Polisi melakukan penebalan personel hingga peningkatan jumlah patroli untuk menjaga situasi di wilayah tersebut.

Permintaan pengacara Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) mengaku belum berkesempatan bertemu Lukas Enembe hingga pesawat lepas landas dari Bandara Sentani.

Sehingga mereka mengaku belum mengetahui materi perkara yang membuat KPK menjemput paksa Lukas. Anggota THAGP Petrus Bala Pattyona meminta KPK memperhatikan kondisi kesehatan kliennya setelah penjemputan paksa.

"Kami minta kesehatan Pak Gubernur juga dipertimbangkan oleh KPK," kata dia di Jayapura, Selasa.

KPK jawab keraguan publik

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunMuria, 11 Januari 2023, Lukas Enembe sudah sejak 5 September 2022 ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp1 miliar.

Baca Juga: Hari Ini Akan Dijatuhi Hukuman, Bharada E Pasrah dan Ungkap Penyesalannya Atas Kematian Brigadir J, Pengacara: Kami Serahkan Semua ke Penegak Hukum

Beberapa panggilan yang diberikan KPK kepada Lukas tidak pernah dipenuhi dengan alasan sakit.

Sejak saat itu, Lukas Enembe tidak pernah muncul di hadapan publik hingga pada 30 Desember 2022, Lukas melakukan peresmian Kantor Gubernur Papua.

"Informasi yang saya dapat adalah KPK yang melakukan penangkapan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/1/2023).

Penangkapan Lukas Enembe ini sekaligus menjawab keraguan publik terhadap KPK.

Beberapa waktu lalu Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Namun Lukas Enembe tak kunjung ditahan lantaran mengaku kesehatannya terus menurun.

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, ia turut serta dalam pemeriksaan kesehatan Lukas, tetapi memang pemeriksaan atas kesehatan Lukas itu belum dilakukan dengan peralatan yang lengkap.

“Waktu itu saya ikut ke sana, ketemu Pak LE. Saya salah satu penyidik yang ikut."

"Waktu itu baru diperiksa hanya bagian luar saja karena tidak memungkinkan kita membawa alat yang banyak rontgen dan lain-lain” kata Asep, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga: Sabtu Kliwon Weton Setia, Kebahagiaan Pasangan Jadi Prioritasnya, Ini Jodoh yang Cocok Untuknya

Oleh karenanya, guna mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif, KPK meminta Lukas datang ke Jakarta.

Lembaga antirasuah itu menegaskan pihaknya siap mendampingi pengobatan Lukas bahkan hingga harus ke luar negeri sekalipun.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga menyoroti Lukas Enembe yang sempat meresmikan gedung dalam statusnya sebagai tersangka KPK beberapa waktu lalu.

Kedatangan Lukas dalam peresmian itu artinya menandakan kondisi Lukas yang bisa berjalan dan memberikan sambutan selayaknya orang sehat.

“Dari pemberitaan yang bersangkutan meresmikan gedung kantor gubernur."

"Artinya yang bersangkutan bisa jalan, bisa menyampaikan sambutan dan lain sebagainya atau dengan kata lain bisa berpikir, tidak terganggu komunikasinya."

"Tentu menjadi perhatian kami,” kata Alex.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, TribunMuria.com