GridHot.ID - Penyakit asam lambung kerap kali terasa sangat mengganggu bagi penderitanya.
Pasalnya saat asam lambung naik, maka sensasi terbakar di sekitar dada bisa muncul kapan pun.
Dikutip dari Kompas.com, gangguan asam lambung merupakan sebuah kondisi ketika cincin otot yang disebut dengan sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak tertutup sepenuhnya.
Akibatnya ketika LES terlalu sering terbuka, asam yang diproduksi oleh lambung bisa naik ke kerongkongan.
Karena itulah perasaan tidak nyaman di dada seperti terbakar bisa muncul dan mengganggu.
Gangguan kesehatan ini terkait dengan berbagai efek samping, termasuk mulas, mual, bersendawa, dan sakit perut.
Selain obat-obatan seperti antasida dan penghambat pompa proton, sebagian besar perawatan untuk asam lambung melibatkan perubahan pola makan atau gaya hidup.
Banyak vitamin, herbal, dan suplemen juga dapat membantu meredakan gejala asam lambung.
Dikutip Kontan.co.id dari Healthline dan Renuerx, berikut 8 vitamin atau suplemen yang bermanfaat untuk pengobatan asam lambung:
1. Vitamin B
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin B, termasuk folat, riboflavin, dan vitamin B6, dapat membantu mengobati asam lambung.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan beberapa vitamin B dikaitkan dengan penurunan risiko esofagitis refluks, suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan di kerongkongan yang sering disebabkan oleh refluks asam.
Terlebih lagi, asupan folat dan vitamin B6 yang lebih besar dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kerongkongan dan kondisi yang disebut kerongkongan Barrett, keduanya merupakan potensi komplikasi GERD jangka panjang.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi bagaimana vitamin B dapat mempengaruhi gejala refluks asam bila digunakan sendiri.
2. Betaine HCl dengan pepsin
Betaine hydrochloride (HCl) adalah senyawa yang digunakan untuk meningkatkan asam lambung.
Kadar asam lambung yang rendah dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta menyebabkan berbagai efek samping, termasuk mulas, sakit perut, dan asam lambung tinggi.
Satu studi pada 6 orang dengan kadar asam lambung rendah menunjukkan bahwa mengonsumsi 1500 mg betaine HCl meningkatkan keasaman lambung.
Betaine hidroklorida juga dipasangkan dengan pepsin di banyak suplemen.
Pepsin adalah enzim pencernaan dalam asam lambung yang memecah protein menjadi unit yang lebih kecil.
Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyimpulkan bahwa saat ini tidak ada cukup bukti untuk memastikan keefektifan betaine HCl atau pepsin dalam meningkatkan keasaman lambung.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang apakah betaine HCl dengan pepsin mungkin bermanfaat untuk mengobati refluks asam diperlukan.
3. Iberogast
Iberogast adalah suplemen over-the-counter yang biasa digunakan untuk mengobati refluks asam dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Suplemen ini terbuat dari campuran ekstrak herbal, termasuk peppermint, akar licorice, dan buah milk thistle.
Satu ulasan dari 12 penelitian menunjukkan bahwa Iberogast umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan dapat membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan lebih efektif daripada plasebo.
Selain itu, satu penelitian pada hewan menemukan Iberogast sama efektifnya dengan antasida tradisional dalam menurunkan keasaman lambung. Ini juga menghambat keasaman rebound, yang merupakan peningkatan iasam lambung setelah obat dihentikan.
4. Melatonin
Melatonin adalah hormon yang terutama bertanggung jawab untuk mengatur siklus tidur-bangun.
Meskipun biasanya digunakan untuk mengobati insomnia dan meningkatkan kualitas tidur, beberapa penelitian menemukan bahwa melatonin juga dapat membantu pengobatan refluks asam.
Menurut sebuah penelitian pada 36 orang, mengonsumsi melatonin, baik sendiri atau dengan obat mulas, selama 4–8 minggu mengurangi gejala GERD.
Penelitian lain menemukan bahwa kadar melatonin yang rendah juga dapat dikaitkan dengan risiko gangguan pencernaan yang lebih tinggi, termasuk tukak lambung dan refluks asam.
Terlebih lagi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat membantu melindungi dari peradangan kerongkongan, yang dapat mencegah masalah kesehatan jangka panjang yang terkait dengan GERD, seperti kerongkongan Barrett.
5. Probiotik
Probiotik adalah jenis bakteri menguntungkan yang ditemukan di saluran pencernaan.
Mereka memainkan peran kunci dalam kesehatan usus dan fungsi kekebalan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa melengkapi dengan probiotik dapat membantu mengurangi gejala refluks asam.
6. Jahe
Jahe, yang secara ilmiah dikenal sebagai Zingiber officinale, adalah tanaman yang digunakan sebagai bumbu dan suplemen herbal.
Suplemen ini sering digunakan untuk meredakan sakit perut dan mengobati masalah seperti mual dan gangguan pencernaan.
Satu studi kecil menemukan bahwa mengonsumsi 3 gram bubuk jahe setiap hari selama 4 minggu memperbaiki beberapa gejala gangguan pencernaan, termasuk sakit perut, bersendawa, dan perasaan kenyang.
Studi lain menemukan bahwa jahe dapat mempercepat pengosongan perut.
Pengosongan perut yang tertunda dapat menyebabkan gejala refluks asam, seperti mulas dan regurgitasi.
Konon, mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak dapat menyebabkan efek samping yang merugikan dan memperburuk masalah seperti mulas dan ketidaknyamanan perut, jadi pastikan untuk hanya menggunakannya sesuai petunjuk.
7. Antioksidan
Baca Juga: Benarkah Asam Lambung Kronis Picu Lidah Bewarna Putih? Ini Fakta Ilmiahnya
Vitamin A, C, dan D adalah antioksidan kuat yang terbukti bermanfaat melawan gejala GERD.
Idealnya, diet seimbang harus mencakup vitamin yang diperlukan, tetapi suplemen vitamin dapat membantu mengatasi kesenjangan nutrisi dalam diet.
Pasien dapat menerima tes darah untuk menentukan kekurangan nutrisi.
Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk rekomendasi multivitamin.
8. Minyak peppermint
Dalam banyak pengobatan rumahan, minyak peppermint digunakan untuk meredakan sakit kepala, mual, gangguan pencernaan, masalah perut, dan masuk angin.
Minyak peppermint dapat ditemukan dalam berbagai permen dan teh.
Penelitian menunjukkan bahwa minyak peppermint dapat memperbaiki gejala pada penderita GERD.
Namun, mengonsumsi antasida dan minyak peppermint sekaligus dapat memperburuk mulas.
(*)