Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Khodam leluhur konon katanya sangat setia dengan seseorang yang ia lindungi.Khodam leluhur pendamping ini selalu menjaga tuannya dari segala macam bahaya.
Beberapa manusia disebut mempunyai khodam leluhur yang melindunginya.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Sonora.ID, 10 Agustus 2021, khodam dapat dimiliki dengan berbagai cara, mulai dari keturunan hingga melakukan amalan-amalan tertentu.
Apabila seseorang memiliki khodam, ada kemungkinan khodam tersebut dapat menyatu dalam diri.
Berikut ini adalah ulasan tentang cara mengetahui kita punya khodam atau tidak.
Diketahui bahwa terdapat tiga cara mengetahui kita punya khodam atau tidak menurut kitab primbon jawa.
Tiga cara tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki khodam pendamping sehingga tergolong sebagai orang yang istimewa.
Khodam itu sendiri merupakan sosok jin yang mendampingi manusia yang memiliki watak yang baik.
Baca Juga: Dijaga Khodam Leluhur yang Setia Menjaganya, Konon 3 Weton Ini Akan Hidup Mujur
Namun tidak semua manusia diikuti oleh khodam pendamping.
Lantas apa saja tiga cara mengetahui kita punya khodam atau tidak tersebut? simak ulasannya berikut ini:
1. Memiliki Ilmu Spiritual
Jika kalian ingin memperoleh ilmu spiritual maka kalian bisa melakukan tirakat dan amalan-amalan tertentu.
Selain itu cara ini juga bisa didapatkan melalui ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
2. Memperhatikan Sorot Mata Seseorang
Cara mengetahui kita punya khodam atau tidak yang kedua adalah dengan memperhatikan sorot mata seseorang.
Hal tersebut dikarenakan sorot mata yang tajam dan berwibawa dapat menjadi petunjuk jika memiliki khodam pendamping atau tidak.
Selain itu dengan sorotan mata maka orang lain akan merasa lebih rendah diri apabila berhadapan.
3. Memiliki Kekuatan Batin
Cara selanjutnya dengan menggunakan mata batin, hal ini karena mata batin sangat berhubungan langsung dengan kepekaan seseorang.
Semakin tinggi ilmu spiritual seseorang, maka semakin kuat pula kekuatan batin dalam diri mereka.
(*)