Gali Fakta Baru Soal Kecelakaan Mahasiswa UI, Polisi Pakai Alat Canggih yang Disebut Tak Bakal Bisa Bohong Ini

Jumat, 03 Februari 2023 | 17:00
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti

Proses rekonstruksi ulang dilakukan tim khusus pencari fakta kecelakaan lalu lintas mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Atallah Saputra dengan melibatkan tim TAA di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). Hasya Attalah, korban kecelakaan hingga tewas yang jadi tersangka sempat terlantar selama 45 menit setelah kecelakaan.

GridHot.ID - Kecelakaan tragis yang menewaskan M Hasya Attalah belakangan ini menjadi sorotan tajam.

Pasalnya, meski meninggal dunia, Hasya kini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kecelakaan tersebut.

Polisi pun melakukan berbagai upaya untuk menggali sederet fakta baru terkait kecelakaan yang menewaskan Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 malam.

Melansir tribun-medan.com, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang menewaskan Hasya Attalah mahasiswa UI di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jakarta Selatan Pada Kamis (2/2/2023).

Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut, sepeda motor milik Hasya dan mobil milik AKBP (Purn) Eko Setya dihadirkan.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kondisi sepeda motor milik yang berwarna hitam terlihat sudah dipenuhi debu.

Tampak bagian lampu sein sebelah kanan patah dan hanya tersisa tangkainya saja.

Diketahui Hasya meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya oleng yang mengakibatkan korban tertabrak mobil yang dikendarai AKBP (Purn) Eko pada 6 Oktober 2022 malam.

Ayah Hasya mengatakan, saat kejadian penabrak anaknya tersebut enggan menolong korban.

Saat tiba di rumah sakit, Hasya sudah meninggal dunia.

Sementara itu, dilansir dari tribunnewsdepok.com, Polri menggunakan teknologi traffic accident analysis (TAA) dalam rekonstruksi kecelakaan yang melibatkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Saputra dengan pensiunan polisi AKBP Eko Setia Budi Wahono.

Baca Juga: Audi A6 Bukan Milik Kompol D dan Nur, Polisi Bocorkan Sosok Pemilik Mobil yang Lindas Selvi Amelia hingga Tewas

Hal itu dilakukan untuk menggali sederet fakta baru terkait kecelakaan yang menewaskan Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 malam.

Kepala Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri, Kombes Pol Dodi Darjanto menyebut keakuratan teknologi TAA tak perlu diragukan.

"Jadi autentik, jadi benda itu tidak mungkin berbohong. Kalau saksi bisa saja berbohong, apa saja," ujar Dodi, usai rekonstruksi, Kamis (2/2/2023).

Menurut dia, TAA dapat menggambarkan sebelum, sesaat, dan setelah kejadian kecelakaan secara tiga dimensi meski kecelakaan sudah berlangsung lama.

"Bisa lah, ini lagi dipakai. Akurasinya 0,025 itu total error. Ini sudah dipakai di seluruh negara maju, untuk Asia Tenggara ini sudah the best (di) Indonesia," kata dia.

Diharapkan, penggunaan TAA dapat memberikan yang terbaik dalam memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum.

"Hasilnya, berupa rekonstruksi kecelakaan tiga dimensi. Sebelum, sesaat, dan setelah tabrakan," ujarnya.

"Penyidik Polri berdasarkan bukti autentik forensik di TKP, jadi bukan khayalan," lanjut Dodi.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribun-Medan.com, TribunnewsDepok.com