GridHot.ID - Wowon Erawan (60) alias Aki Banyu, salah satu tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, kini diketahui telah ditangkap.
Wowon dibantu oleh komplotannya untuk mengeksekusi korbannya.
Belakangan, terungkap Wowon memberi 'honor' segini untuk Duloh yang bekerja atas perintahnya.
Mengutip Kompas.com, Wowon Erawan alias Aki Banyu (60) mengakui bahwa dirinya juga berencana menghabisi anak perempuannya, NR (5) di Bekasi Jawa Barat dengan cara diracun.
Wowon menerangkan bahwa pembunuhan para korban di Bekasi dilakukan oleh Solihin alias Duloh atas perintahnya.
"Iya memang begitu aja, gatau (alasan apa). Itu sudah kekhilafan saya, salah saya," ujar Wowon dikutip Jumat (3/2/2023).
Total, ada empat korban yang diracun di Bekasi, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, Muhammad Riswandi, dan NR.
Dari keempatnya, Maimunah, Ridwan dan Riswandi meninggal dunia. Sementara, NR selamat meski sempat dirawat intensif akibat keracunan.
NR selamat karena hanya meminum sedikit kopi yang telah bercampur pestisida dan racun tikus.
"Iya diracun juga cuma sedikit," kata Wowon.
Adapun NR merupakan anak kandung Wowon hasil perkawinannya dengan Ai Maimunah.
Baca Juga: Mertua Wowon Sempat Disetubuhi Sebelum Dicekik hingga Meregang Nyawa, Duloh Akhirnya Akui Hal Ini
Dalam wawancara terpisah, Solihin alias Duloh menerangkan bahwa NR yang masih berusia lima tahun meminum kopi beracun karena diberikan oleh ibunya Ai Maimunah.
Pada saat kejadian, Solihin meminta Ai Maimunah memberikan sesendok kopi racikannya kepada NR yang kala itu sedang demam.
"Dia itu sempat dikasih (kopi beracun) sama mamanya cuma satu sendok. Kan dia lagi sakit, lagi sakit panas, ingusan keluar terus-terusan. Biar sembuh bapak bilang kasih kopi aja," kata Solihin.
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.
Komplotan itu terdiri dari Wowon, Solihin alias Duloh dan seorang lagi bernama Dede Solihudin.
Dilansir dari tribunjakarta.com, Wowon melakukan pembunuhan secara tak langsung lantaran meminta Solihin yang mengeksekusi para korbannya.
Terkadang setelah melakukan pembunuhan, Solihin diberi Rp 150 ribu - Rp 200 ribu oleh Wowon sebagai tanda terima kasih.
Tak hanya itu, Wowon yang berpura-pura menjadi Aki Banyu ini juga menjanjikan kesuksesan kepada Solohin jika menuruti perintahnya.
"Yang meninggal di tangan saya enggak ada. Aku nyuruh doang, semua di tangan Pak Solihin saja," ujar Wowon dikutip Sabtu (4/2/2023).
Untuk meyakinkan Solihin, Wowon mengaku kerap menelpon Solihin sambil berpura-pura menjadi Aki Banyu.
Saat itu, Aki Banyu menjanjikan kesuksesan dan kekayaan jika permintaan Wowon dituruti.
"Iya kalau Bapak mau, kata saya juga kalau Bapak mau sukses, ya silahkan itu coba saja (membunuh)," kata Wowon.
Selain menjanjikan kesuksesan dan kekayaan, Wowon menyebut bahwa dirinya juga sesekali memberikan uang untuk Solihin sebagai tanda Terima kasih.
"Iya kadang-kadang kan kalau misalnya ada Rp 200.000, ada RP 150.000," ucap Wowon.
Terungkapnya pembunuhan berantai Wowon dkk
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Mirisnya, Ai Maimunah merupakan istri Wowon sendiri, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah.
NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi beracun.
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan. (*)