Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang hukum mengganti puasa.
Namun, kali ini Ustaz Abdul Somad fokus terhadap hukum seorang anak mengganti puasa orang tua yang sudah meninggal.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan tenang hukum penggantian puasa ini.
Dikutip Gridhot dari Gramedia Blog, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.
Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan minum dalam kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu satu hari atau selama 24 jam, atau juga bisa beberapa hari.
Lamanya periode puasa ini bergantung pada ketentuan puasa.
Dalam Islam sendiri ada beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan sepanjang tahun.
Lalu ada puasa wajib yang dilakukan selama sebulan penuh saat bulan Ramadhan.
Jika seseorang tak bisa memenuhi puasa Ramadhan, maka harus diganti dengan berpuasa di waktu lainnya selama waktu setahun tersebut.
Namun bagaimana jika yang tidak puasa tersebut orangtua, apakah anak wajib untuk menggantikannya?
Dikutip Gridhot dari Bangka Pos, hal ini ditanyakan langsung orang sang anak kepada Ustadz Abdul Somad tentang orangtua yang tak pernah puasa.
"Bagaimana kalau orangtua kita, ayah dari kecil sampai umur 60 tahun gak pernah puasa?
Terus disuruh mengqadha tidak mau, apakah anak tetap wajib mengganti? Apakah yang ganti juga dapat pahala?," Begitu bunyi pertanyaan tersebut seperti dikutip dari pengagum.ustadz_Abdulsomad
Ustadz Abdul Somad menjelaskan tak hanya menggantikan puasa qadha namun sang anak akan mendapat banyak pahala.
"Nampaknya anak nggak ikhlas, engkau tetap dapat pahala.
Puasanya Senin kamis, lebihnya mengqadha, besok hari Sabtu, habis itu Ahad, hari Senin nanti malamnya, saya niat puasa qadha gantikan puasa bapak saya yang sudah meninggal kemarin.
Maka ibu bapak dapat 3, pahala puasa qadhanya dapat, pahala puasa seninya dapat, pahala puasa sunnah sya'bannya dapat, amal kebaikan
Masalah perbuatan jelek itu urusan dia dengan Allah, tapi kita tidak dapat dipungkiri bahwa dia ayah kita," kata Ustadz Abdul Somad.
(*)