Jari Kelingking Bayi Terpotong Waktu Ganti Infus, Karier Perawat Senior Rumah Sakit Ini Terancam, Direktur SDM RS Palembang: Hukum Berlanjut

Senin, 06 Februari 2023 | 18:25
TribunTrends

Kasus perawat di Palembang yang potong jari bayi tujuh bulan masih menyita perhatian publik.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Kasus perawat di Palembang yang potong jari bayi tujuh bulan masih menyita perhatian publik.

Setelah dilaporkan ke polisi, perawat tersebut kini mendapat sanksi berat dari pihak rumah sakit.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunTrends, 6 Februari 2023, tak hanya itu, karier sang perawat kini benar-benar hancur.

Padahal diketahui perawat berinisial D tersebut tergolong senior di rumah sakit tersebut.

Pasalnya ia sudah bekerja selama 18 tahun lamanya.

Hal itu seperti disampaikan oleh Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang.

Diketahui, orang tua korban sudah membuat laporan polisi atas hal buruk yang terjadi kepada anaknya, Sabtu (4/2/2023).

Tak lama kemudian, manajemen RS Muhammadiyah Palembang langsung menggelar konferensi pers.

Pihaknya menyatakan siap bertanggung jawab serta menindaklanjuti kesalahan fatal tersebut dengan melakukan operasi terhadap jari korban.

Baca Juga: Air Kelapa hingga Pala, 10 Bahan Alami di Sekitar Rumah Ini Bisa Atas Asam Lambung Tinggi

Meski dekimian, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib menuturkan, hukum masih tetap berlanjut kendati pihak rumah sakit sudah lakukan tindakan operasi terhadap bayi tersebut.

"Proses hukum masih berlanjut, dan sekarang masih berjalan prosesnya," ujar dia.

Sementara itu, sang perawat yang menjadi perbincangan, sosoknya dibongkar oleh pihak rumah sakit.

Polisi telah memeriksa oknum perawat yang memotong jari bayi 7 bulan dengan gunting saat sedang mengganti selang infus di RS Muhammadiyah Palembang.

Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, sudah ada 7 orang yang diperiksa, termasuk oknum perawat tersebut.

"Saat ini sudah ada tujuh orang yang diperiksa, termasuk perawatnya," ujar Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Minggu (5/2/2023).

Mengenai sosok perawat tersebut, pihak rumah sakit menyampaikan soal pengalaman dan pekerjaan sang perawat.

Oknum perawat berinisial D itu termasuk senior, sebab telah menjalankan profesinya selama 18 tahun.

Hal ini diungkap Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin saat diwawancarai wartawan.

Baca Juga: Lahir dengan Kekuatan Wahyu Paku Bumi, 4 Weton Ini Konon Gampang Dapat Rezeki, Begini Kata Ramalan

"Yang bersangkutan sudah kerja di sini 18 tahun, sudah senior," katanya, Sabtu (4/2/2023).

Akhirnya D kini menerima kesialannya meski sudah 18 tahun bekerja dan mengabdi ke institusi.

D kini menanggung sanksi atas kesalahan fatal yang dilakukannya.

Manajemen RS Muhammadiyah Palembang telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan D.

"Yang bersangkutan sudah kami nonaktifkan dan tidak diperkenankan melayani pasien," ujarnya.

Pihak rumah sakit juga tidak membantah hal itu terjadi karena kelalaian sang perawat.

"Sebenarnya itu bukan hak jawab saya, kami dengan perawat itupun belum sempat bertemu karena rumah sakit masih fokus ke perawatan sang bayi," ungkapnya.

Pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang siap mendampingi keluarga korban dan memberikan keterangan ke kepolisian jika nanti dipanggil.

"Kami siap mendampingi dan bersedia datang jika dipanggil pihak kepolisian. intinya kami tetap bertanggung jawab," katanya.

Baca Juga: Primbon Jawa Meramalkan Ada Kabar Baik Soal Kesehatan, Simak Arti Kedutan di Pundak Kanan

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSumsel, 6 Februari 2023, saat ini, bayi perempuan inisial AA itu masih dalam pengawasan usai menjalani operasi untuk menyambungkan kembali jari kelingking kiri yang terputus.

Pihak rumah sakit menunggu 3 hari ke depan untuk memastikan hasil operasi.

Sementara itu, Tribunsumsel.com juga berupaya kembali mewawancarai orang tua korban guna mengetahui update terbaru kondisi bayi malang tersebut.

Namun orang tua korban masih belum memberi keterangan lebih lanjut.

"Maaf dulu ya, saya lagi urus dedeknya dulu karena nangis," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

"Sakit demam awalnya sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Kini bayi perempuannya itu sudah difasilitasi kemudian dipindahkan di ruang VIP untuk dioperasi agar luka yang dialami tidak semakin parah.

"Sudah pindah ke VIP di rumah sakit yang sama. Saya minta pertanggungjawaban anak saya sekarang cacat gimana nanti dia besar," katanya.

Sebelumnya, viral di sosial media seorang ayah melaporkan dugaan malpraktek keperawatan di Palembang ke polisi, jari anaknya yang masih bayi berusia 7 bulan terpotong gunting saat ganti selang infus.

Baca Juga: Impian Anda Segera Terkabul hingga Akan Ada Anggota Keluarga Meninggal, Inilah 4 Arti Kedutan Area Hidung Kiri Menurut Primbon Jawa

Nasib malang dialami bayi perempuan tersebut pada Jumat (3/2/2023).

Tidak terima atas kejadian tersebut, Suparman (37) orangtua bayi melaporkan kasus malpraktek keperawatan ke Polrestabes Palembang.Kepada polisi, Suparman menuturkan, dirinya bersama sang istri, Sri Wahyuni membawa anaknya berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Palembang.

Bukannya sembuh, sang anak yang masih berusia tujuh bulan jarinya malah terputus akibat tak sengaja dipotong oleh perawat di rumah sakit.

Warga Jakabaring ini melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polrestabes Palembang, Sabtu (4/2/2023).

Suparman mengatakan, kejadian nahas yang menimpa anaknya itu terjadi pada hari Jumat (3/2/2023).

"Jadi perawat itu mau ganti infus anak saya yang sedang dirawat, katanya tersumbat.

Kami bilang lepas perbannya saja seperti biasa, tapi perawatnya mau cepat-cepat, dia potong selang infus pakai gunting.

Nah malah jari kelingking sebelah kiri anak saya terpotong," kata Suparman usai membuat laporan.

Suparman mengatakan, anak kelimanya yang baru berusia 7 bulan itu hanya sakit demam.

"Sakit demam awalnya sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit," ujarnya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber tribuntrends, TribunSumsel