7 Pernyataan Sikap KKB Papua Usai Tahan Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Bangunan, Sebby Sambom: Lanjut Perang Sampai Merdeka

Rabu, 08 Februari 2023 | 12:25
Kompas.com

Pesawat Susi Air diduga hangus dibakar di Nduga, Papua.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dipastikan telah membawa Pilot Susi Air Philips Marthen dan 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro, Selasa (7/2/2023).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 8 Februari 2023, tak hanya itu, KKB kelompok Egianus Kogoya juga membakar pesawat Susi Air PK-BVY di Distrik Paro, Nduga.

Berikut kronologi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah membawaPilot Susi Air Philips Marthen dan 15 pekerja bangunan sementara:

KKB sandera 15 tukang KKB kelompok Egianus Kogoya mulanya mengancam dan membawa 15 pekerja bangunan di Puskesmas Distrik Paro, sebelum membakar pesawat Susi Air dan membawa pilot.

Ancaman Egianus terhadap para pekerja pembangunan Puskesmas terjadi sejak Selasa (4/2/2023).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, 15 pekerja tersebut dicurigai sebagai intel hingga dibawa oleh mereka.

"15 pekerja tersebut dipermasalahkan karena ada beberapa yang tidak membawa kartu identitas sehingga dicurigai sebagai intel.

Informasinya, 15 pekerja itu saat ini sudah keluar dari Paro menuju Mapenduma," kata Benny.

Bakar pesawat dan bawa pilot

Baca Juga: Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Tak Bakal Lepaskan Sandera Pilot Susi Air, Koar-koar Minta Pemerintah Penuhi Segala Permintaan Ini

Aksi KKB pimpinan Egianus Kogoya berlanjut pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Mereka membakar pesawat Susi Air yang lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Mimika, Papua Tengah dan mendarat di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Benny menyebutkan, pilot Susi Air bernama Philips Marthen (37) dan merupakan WNA.

"Identitas pilot Philips Marthen yang merupakan WNA asal Selandia Baru," kata Benny.

Pesawat tersebut juga membawa lima penumpang. Yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W (Bayi).

Founder Susi Air Susi Pudjiastuti mengatakan, pesawat mendarat di Paro dalam kondisi selamat.

"Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," katanya kepada Kompas.com.

Dibawa ke Luar Distrik Paro

Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, pilot Susi Air dan 15 pekerja bangunan telah dibawa keluar dari Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Pilot dan 15 karyawannya dibawa keluar dari Distrik Paro," kata Mathius.

Baca Juga: Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Culik Pilot Susi Air Asal Selandia Baru, Sebby Sambom Nebeng Perhatian Media Internasional Koar-koar Hal Ini

Menurutnya, KKB membakar pesawat karena mengira pesawat itu akan digunakan untuk mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang mereka sandera.

"Rupanya tadi pagi ada pesawat yang masuk, mungkin dugaan kami pikirnya untuk membawa para pekerja keluar (evakuasi) sehingga pesawatnya ditahan dan pilot serta penumpangnya diturunkan lalu mereka membakar pesawat," kata dia.

Kapolda menjelaskan, kini TNI-Polri berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok Egianus Kogoya, dibantu tokoh masyarakat setempat.

"Kami sedang berupaya berkoordinasi dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, mudahm-mudahan bisa bernegosiasi agar yang disandera bisa dilepas," harap Kapolda.

TNPB-OPM Keluarkan 7 Pernyataan Sikap

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews.com, 8 Februari 2023, senada dengan hal tersebut, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) mengeluarkan tujuh pernyataan usai pembakaran pesawat Susi Air.

Pesawat Susi Air dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Pesawat tersebut dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Juru Bicara TNPB-OPM Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com melalui pesan Whatsapp.

Baca Juga: Dipercaya Akan Diberi Kemudahan hingga Ekonomi Membaik, Inilah 5 Arti Kedutan Area Perut Menurut Primbon Jawa, Anda Pernah Alami?

Menurut Sebby, pesawat tersebut dibakar pada pada pukul 06.26 WIT.

"Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakarnya," ujarnya.

Sementara pilot dari pesawat tersebut, menurut Sebby sedang ditahan.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.

Dalam pesannya, terdapat juga beberapa pernyataan sikap yang dikeluarkan Dengan TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, yakni.

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang Setop.

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm Y.G berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI polri dll di ibu kota Kenyam;

3. Pilotnya kami sudah Sandera dan kami sedang bawah keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi Masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogeya;

4. TPNPB 36 KODAP Se-tanah Papua segera bergerak.

Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Lengan Kiri, Waspada Timbul Perkelahian dan Alami Masalah Kesehatan Menurut Primbon Jawa

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami Sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka).

6. Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB.

7. Dan selama ini hampir 1 tahun Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istirahat sekalian dalam Duka Nasional, dan mulai sekarang kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah mulai lanjut perang sampai Papua merdeka.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnews