Agar Pilot Susi Air Cepat Ditemukan, TNI-Polri Disarankan Gandeng Pihak Ini, Wakapolda Papua Singgung Tim Evakuasi

Sabtu, 11 Februari 2023 | 12:25
YouTube Tribun Sumsel

Philips Marthen, pilot Susi Air diduga disandera KKB Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya

GridHot.ID - Pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Mehrtens (37), masih belum diketahui keberadaannyausai insiden di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023).

Ada dugaan bahwa pilot pesawat Susi Air tersebut disandera oleh KKB Papua.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf menyarankan aparat TNI dan Polri menggandeng tokoh masyarakat adat dan agama untuk mencari pilot pesawat Susi Air tersebut.

Menurutnya, pelibatan para tokoh tersebut bertujuan untuk membuka ruang komunikasi demi ditemukannya sang pilot.

"Saya rasa upaya pencarian pilot itu perlu melibatkan para pihak yang memiliki pengaruh secara kultural di Papua," ujar Araf saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

"Tokoh masyarakat adat, tokoh gereja, atau pun tokoh lainnya di Papua untuk bisa membuka ruang komunikasi terhadap mereka yang membawa," lanjutnya.

Araf meyakini pelibatan para tokoh Papua bisa membantu pencarian.

Terlebih lagi, mereka juga mengetahui cara membuka ruang komunikasi dengan masyarakat Papua.

"Mereka tahu selanya bagaimana membangun ruang komunikasi. Pelibatan tokoh masyarakat menjadi penting sehingga informasi jadi dapat dua arah," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Araf, aparat juga tetap melakukan pencarian sang pilot dengan proporsional dan efektif.

Hal ini dilakukan guna menghindari timbulnya gesekan di tengah pencarian.

Baca Juga: Cuaca Cepat Berubah, Hutan Lebat Wilayah Kekuasaan KKB Papua Egianus Kogoya Sulit Ditembus TNI Polri, Kondisi Pilot Susi Air Masih Misterius

"Dalam konteks itu penting semua pihak bersikap secara proporsional dalam mengatasi persoalan. Pola pencarian masih bisa dilakukan dengan penegakan hukum," imbuh dia.

Sementara itu, dilansir dari Tribun Papua, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan bahwa tim yang bertugas untuk melakukan evakuasi dann penyelamatan terhadap pilot pesawat Susi Air belum tiba di Paro.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah pilot tersebut diamankan oleh KKB atau melarikan diri.

"Pilot Susi Air tersebut apakah diamankan oleh KKB atau simpatisan KKB, dan kami belum bisa pastikan karena tim belum sampai ke Paro," ucapnyasaat jumpa pers di Polres Mimika, Sabtu (11/2/2023).

Hingga kini, tim gabungan TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air di Distrik Paro Nduga, Provinsi Papua Pegunugan, pasca aksi pembakaran pesawat dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (7/2/2023).

Menurutnya, pencarian pilot akan dilaksanakan terus susuai kesepakatan tim karena hingga saat ini keberadaan pilot belum diketahui.

Tim gabungan juga telah melaksanakan patroli dengan helikopter, namun belum membuahkan hasil karena kondisi hutan di daerah tersebut yang sangat lebat.

"Kami sempat menyusuri di jalan lintasan warga yang sudah jadi. Kita berharap pilot itu ada di situ, ternyata tidak ada, apalagi cuaca berubah begitu cepat," tuturnya.

Tim pencari yang menggunakan helikopter, lanjut dia, tidak bisa dipaksakan, karena cuaca di kawasan itu cepat mengalami perubahan.

"Kita akan cari terus dan mudaH-mudahan pilot melarikan diri dan mendengar helikopter bunyi lalu dia keluar. Lainnya kalau dia diamankan KKB berarti harus disembunyikan," jelasnya.

Menurut Ramdani, pihaknya akan melakukan patroli setiap hari di wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga dan sampai ketemu.

Baca Juga: Nasib Pilot Susi Air Masih Jadi Misteri, Anggota DPR Papua Justru Sarankan Tempuh Langkah Ini Buat Atasi KKB Papua, Panglima TNI: Belum Ada Info

"Kalau sudah ketemu titiknya maka akan dilakukan penegakan hukum, karena kelompok Egianus ini banyak melakukan aksi brutalnya sejak 2018 lalu," ungkapnya.

Ia menyebut, daftar dosa pentolan KKB Papua Egianus Kogoya sudah sangat banyak dan penegakan hukum juga harus dilaksanalan oleh TNI-Polri.

Untuk diketahui, melansir Kompas.com, tepat pada Selasa (7/2/2023), pesawat Susi Air yang membawa lima penumpang dibakar di Lapangan Terbang Paro.

Usai dibakar, muncul simpang siur bahwa sang pilot disandera KKB. Namun, hal ini dibantah oleh Panglima TNI Yudo Margono.

Yudo menyebut bahwa sang pilot menyelamatkan diri usai pesawat yang dibawanya dibakar KKB.

"Enggak ada penyanderaan, dia (mereka) kan ini menyelamatkan diri," ujar Yudo Margono di sela-sela Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Akan tetapi, pernyataan Yudo baru-baru ini berubah. Ia menyebut bahwa pihaknya belum bisa memastikan nasib pilot apakah dibawa KKB atau tidak.

"Kemudian perkembangan Papua ya sampai saat ini masih kita laksanakan observasi ya tempatnya di mana dan sebagainya, makanya untuk menentukan itu, yang pilot kan yang ditanyakan?" kata Yudo usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis kemarin.

"(Pilot) dibawa apa KKB atau enggak ini masih belum bisa dipastikan karena dari awal kan kita enggak ada saksinya di situ," sambung dia.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lima penumpang Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY itu sudah dievakuasi.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, tribun papua