GridHot.ID - Di Indonesia menjadi seorang PNS adalah salah satu pekerjaan yang paling dicari dan diidam-idamkan.
Dan boleh jadi, banyak dari orang tua yang juga menginginkan anaknya untuk menjadi PNS.
Jadi tak heran, jika antusias masyarakat Indonesia menjelang rekrutmen PPPK 2023 dan CPNS 2023 ini sangat membludak.
Melansir dari TribunGayo, ditambah lagi, ditahun 2023 ini banyak sekali peluang yang diberikan oleh pemerintah baik itu PPPK 2023 maupun CPNS 2023.
Pembukaan pendaftaran PPPK salah satunya adalah untuk mengisi formasi guru yang ada di daerah-daerah tertentu yang kekurangan.
Salah satunya yaitu Kudus.
Kekurangan guru di Kabupaten Kudus akan diisi melalui mekanisme pengisian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal itu menyusul jumlah kekurangan guru di Kudus kisaran 350 orang.
“Kekurangan guru di Kudus nanti diisi PPPK yang jadi harapan kami,” kata Bupati Kudus HM Hartopo.
Kata Hartopo, pengisian guru melalui rekrutmen PPPK yang menjadi prioritas yakni mereka yang honorer.
Kemudian bagi yang sudah resmi menyandang sebagai PPPK, kata Hartopo, harus menjalankan 4 sehat 5 sempurna.
Baca Juga: Fokus pada Pelayanan Dasar, Simak Kebijakan Baru Pendaftaran PPPK 2023 Serta Formasi yang Tersedia
Dilansir dari TribunJateng, dalam penjelasannya, Hartopo menyebutkan bahwa 4 sehat 5 sempurna yang harus ada pada diri setiap PPPK di Kudus yaitu meliputi jujur, disiplin, loyal, kemauan, dan terakhir pintar.
Kenapa pintar menjadi yang paling terakhir, karena menurutnya, kalau pintar saja tapi tidak jujur bagi Hartopo percuma.
“Kalau pintar saja tidak disiplin juga percuma. Kalau pintar itu bisa belajar,” kata Hartopo
Dalam perjalanannya nanti, kata Hartopo, setiap PPPK harus benar-benar bekerja sesuai tugasnya dengan baik.
Kemudian menjaga persatuan agar tugas terasa ringan karenanya. Di sisi lain, keharmonisan juga harus senantiasa terjalin.
Pasalnya dengan begitu konsep manajerial dalam lembaga akan terbangun dengan baik dan berjalan sesuai dengan direncanakan.
Hartopo juga mengingatkan agar para guru PPPK itu senantiasa mengasah diri dengan mengikuti segenap pelatihan maupun teknologi terbaru.
Pasalnya menjadi guru harus mampu mendidik anak untuk jangka panjang, jangan hanya mendidik untuk jangka pendek.
"Apalagi para PPPK ini adalah guru. Jangan monoton jadi guru.
Untuk anak didik harus selalu upgrade ilmu yang akan disalurkan. Guru tidak boleh monoton," kata Hartopo.
(*)