Find Us On Social Media :

Tahan Pilot Susi Air Sejak 7 Februari, KKB Papua Jadikan Wanita dan Anak-anak Tameng Hidup, Siap Hadapi TNI Polri Jika Gagal Negosiasi

ILUSTRASI - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom menyatakan, pihaknya siap bernegosiasi soal pembebasan Kapten Philips.

GridHot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 menahan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips.

Melansir Antara News, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring mengatakan bahw aparat gabungan akan terus berubaya membebaskan Kapten Philips.

"Kami tim gabungan TNI-Polri mohon doa dan dukungannya agar operasi penegakan hukum saat ini dapat berhasil," ujarnya di Timika, Kamis (23/2/2023).

"Dan Prajurit TNI-Polri beserta pilot Susi Air dapat ditemukan dalam keadaan selamat," lanjutnya.

Danrem mengatakan bahwa Egianus Kogoya bersama KKB menjadikan anak-anak dan perempuan sebagai tameng.

Tujuan dijadikannya tameng agar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) selalu ditujukan pada aparat TNI dan Polri.

"Kami sudah lama mengetahui bila anak-anak dan perempuan dijadikan tameng hidup oleh KKB," katanya.

Dikatakan pula bahwa itu salah satu cara agar tercipta opini bahwa anggota TNI-Polri yang melakukan penembakan terhadap anak-anak dan perempuan hingga berujung pada pelanggaran HAM.

"Namun, saat ini prajurit TNI-Polri sudah terlatih, mengerti mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan karena HAM menjadi pedoman bagi prajurit dalam bertugas," katanya.

Sementara itu, terkait kasus penculikan Kapten Philips yang belum terselesaikan hingga saat ini, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady buka suara.

Ignatius mengatakan, KKB sempat meminta uang dan senjata untuk ditukar dengan sandera mereka, Kapten Philips.

Baca Juga: Kepung Markas KKB Papua Egianus Kogoya, Aparat Gabungan Ketahui Titik Koordinat Kapten Philips, Panglima TNI: Kita Tunggu Dulu