Gridhot.ID - Ramalan weton dalam primbon Jawa bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat.
Weton dipercayai oleh masyarakat Jawa sebagai penentu keberuntungan seseorang.
Seperti deretan weton-weton ini, di mana hidup mereka diprediksi jauh dari bayang kemiskinan.
Menurut primbon Jawa, pemilik weton ini sangat mujur karena dialiri rezeki luar biasa.
Hal ini karena weton-weton ini dampingi Khodam Sakti sehingga selalu mendapatkan keberuntungan dan rezeki yang melimpah.
Dikutip Sonora.id dari kanal YouTube Esa Production, inilah weton yang jauh dari bayang kemiskinan menurut primbon Jawa.
1. Minggu Pon
Weton Minggu Pon berada di bawah pemegang segel cakra dasar langit. Mereka diprediksi kaya raya dan tak pernah hidup miskin.
Selain itu, energi yang dimiliki oleh weton ini bisa membawa kemakmuran dan kekayaan.
Kedua energi itulah, menurut primbon Jawa yang sangat disukai oleh Khodam Sakti.
Maka tak heran rezeki akan terus menerus mengaliri Minggu Pon seumur hidupnya.
2. Rabu Kliwon
Selanjutnya, weton yang jauh dari bayang kemiskinan seumur hidupnya yaitu Rabu Kliwon.
Menurut primbon Jawa, hari Rabu berada di bawah pemegang segel cakra jantung bumi, sedangkan pasaran Kliwon berada di bawah pemegang segel cakra mahkota langit.
Hal itulah yang membuat hidup weton Rabu Kliwon akan dialiri rezeki dari berbagai arah.
3. Rabu Pon
Rabu Pon dikenal dapat menghasilkan jiwa kepemimpinan yang sangat baik dan kuat.
Di samping itu, pemilik weton ini mempunyai kasih sayang tinggi dan kepribadian yang cenderung senang serta pengayom.
Inilah mengapa pemilik weton Rabu Legi disukai Khodam Sakti sehingga rezeki tak pernah putus.
4. Sabtu Kliwon
Weton Sabtu Kliwon diprediksi menjadi weton yang jauh dari bayang kemiskinan. Hidup mereka selalu dialiri rezeki dari berbagai arah.
Selain itu, seseorang yang bernaung pada weton Sabtu Kliwon cenderung mempunyai gaya atau kemampuan spiritual yang tinggi.
Olehnya kemungkinan besar disukai oleh Khodam sakti pun sangat besar dan mudah peroleh rezeki.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah sebuah ramalan yang belum terbukti kebenarannya.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak, karena semua kembali kepada pribadi masing-masing.
(*)