GridHot.ID - Video anak SMP nyetir mobil viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @memodesos, anak berseragam SMP tersebut mengemudi mobil bersama teman perempuannya yang juga berseragam SMP. Keduanya tidak mengenakan sealtbelt.
Melansir Tribun Jabar, warganet pun meyoroti video tersebut.
Warganet berpendapat bahwa usia anak SMP dianggap belum cukup umur buat memiliki SIM.
Diketahui untuk mengemudikan mobil diperlukan SIM A. Sementara SIM A tersebut baru bisa didapatkan jika pengemudi berusia 17 tahun.
Di sisi lain, tak sedikit pula warganet yang mencurigai bahwa orang tua bocah SMP itu merupakan seorang pejabat.
Pasalnya,meski masih berusia remaja, kedua anak SMP tersebut seolah dibebaskan mengendarai mobil mewah.
Bahkan ada juga warganet yang mengaitkan anak SMP tersebut dengan kasus anak pejabat pamer harta.
Berikut beragam komentar warganet.
"Yaaahh nyetir sendiri,.. gw smp bolak balik sekolah udh di setirin coy mobil nya ganti" lagi tiap hari ongkosnya 2rebu .." komentarabwsatr***.
"Bukan dengan harta dan benda hal utama untuk menunjukkan kasih sayang anak kita. Tapi, dengan pendidikan moral dan akhlak serta peran penting orang tua dalam tumbuh kembang anak kita," komentarguee_r***.
"Ketahuilaahh dedek cantik, aku tauu kamu bangga dan ingin pamer.. Tapi kebanggaan mu itu yg bisa menjerumuskan mu," komentarnvdn***.
"Pasti bapaknya pegawai pajak," komentarjhond0***.
"Anak sape lg nih???" komentararthakudevi***.
"Jangan bilang anak pejabat negara lagi," komentar irfannn_i***.
Sementara itu, hingga artikel ini dimuat, belum diketahui kapan dan di mana lokasi peristiwa anak SMP menyetir mobil tersebut.
Namun, seorang warganet mengungkap bahwa kedua sosok anak SMP dalam video merupakan konten kreator.
Warganet tersebut juga menyebut video tersebut dibuat sebagai konten.
"Itu hanya konten min, tuh bocah berdua ngonten di gamer bucin kalo gak salah, Rio dan Desma nama tuh berdua,"komentarnickosupa***.
Tanggapan SDCI
Menanggapi video tersebut, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, dirinya prihatin dengan kelakuan orang seperti yang ada di video tersebut.
"Prihatin sih, ini kalau belum kecelakaan masih bisa ketawa-ketiwi. Soal berkendara, anak-anak ada di bawah didikan orang tua sampai dia sudah punya SIM," ucap Sony, Minggu (26/2/2023), melansir Kompas.com.
Menurut Sony, ada orang tua yang tau dan bangga kalau anaknya bisa mengemudi. Tapi ada juga orang tua yang tidak tahu, artinya si anak colongan belajar mengemudi tanpa diketahui.
"Ini banyak terjadi di keluarga yang tajir-tajir, karena si anak lepas dari pengawasannya. Orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing," ucap Sony.
Terlihat pada video tersebut, anaknya terlihat tidak kompeten dalam mengemudi, terbukti dari tidak memakai sabuk pengaman.
Selain itu dia juga membolehkan penumpang membuat konten di depan airbag yang berisiko cedera parah kalau meledak.
"Pendidikan yang paling efektif adalah datang dari orang tua, apa yang dilakukan pasti ditiru anak. Kalau si anak berbuat tidakterpuji, maka yang paling bersalah adalah orang tuanya," kata Sony. (*)