Gridhot.ID - Ramai Rafael Alun Trisambodo mantan pejabat Ditjen Pajak yang kini sedang diperiksa KPK terkait harta kekayaannya yang dinilai janggal.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan usai anaknya, Mario Dandy Satriyo menganiaya putra petinggi GP Ansor.
Publik langsung menyoroti kehidupan hedonis Rafael Alun dan anaknya, Mario Dandy.
Publik mempertanyakan kehidupan mewah keluarga tersebut yang tak sebanding dengan gajinya sebagai pejabat Ditjen pajak.
KPK dan PPTAK ikut turun tangan dalam menangani kasus ganjilnya harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo.
Belum lagi, publik juga menemukan bahwa petinggi bea cukai Yogyakarta, Eko Darmanto memiliki kekayaan berlimpah dan sering dipamerkan di sosial media.
Hal ini pun sampai ke telinga Jokowi.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan jajarannya yang kerap memamerkan kekayaan.
Menurut Jokowi, jajaran kementerian dan lembaga harus diingatkan lagi soal hal-hal yang boleh dan tak boleh dilakukan.
Hal itu disampaikan Presiden dalam konteks menanggapi perilaku pejabat pajak dan pejabat Bea Cukai yang berperilaku pamer kekayaan di media sosial.
"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para (aparat) di bawahnya, memberitahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan," ujar Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna yang membahas soal Program Pemerintah untuk 2024 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Ahmad Dhani Ikut Komentari Perjodohan Viral El Rumi dan Fuji, Suami Mulan Jameela Justru Ucap Begini
Dalam kesempatan itu, Presiden pun menyinggung soal reformasi birokrasi yang tujuan utamanya agar masyarakat terlayani secara baik, efektif dan akuntabel.
Presiden kemudian menyebutkan reaksi publik atas peristiwa yang menyeret pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai baru-baru ini.
Menurut Jokowi, kekecewaan masyarakat terlihat dari komentar-komentar di media sosial.
"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di pajak dan di bea cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita aparat pemerintah," ujar Jokowi.
Tak hanya pegawai pajak dan bea cukai, Jokowi juga memberikan penekanan kepada jajaran kepolisian, aparat hukum lain dan aparat birokrasi lainnya agar berhati-hati.
"Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya. Dan kalau seperti itu ya, kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa," kata Jokowi.
"Karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis," tutur Kepala Negara.
(*)